Liputan6.com, Jakarta Setiap momen merupakan kesempatan untuk memulai kembali. Dan seringkali, tujuan kita untuk memperbaiki diri hanya berkisar berolahraga, keuangan, dan melakukan perjalanan wisata dan lainnya, namun kapan terakhir kali Anda mempertimbangkan seberapa baik Anda sebagai seorang teman?
Baca Juga
Advertisement
Sangat banyak hubungan pertemanan yang gagal, terkadang hanya karena alasan yang tidak jelas. Sangat disayangkan, karena tak jarang teman lebih berperan sebagai sistem pendukung Anda dibandingkan keluarga Anda.
Untuk memperbaiki kehidupan pertemanan Anda, berikut 5 hal sederhana namun efektif yang bisa Anda lakukan untuk menjadi teman yang lebih baik, seperti dilansir dari Ask Men, ditulis Rabu, 9/12/2015.
1. Ketahui siapa teman-teman sejati Anda
Ada beberapa hal yang memperbesar ego kita secara rutin, serutin media sosial kita. Di antara para followers kita di akun-akun media sosial seperti Facebook, Twitter, Instagram dan platform lainnya yang kita gunakan, sangat mudah untuk berpikir bahwa kita dicintai.
Namun ego kita mempunyai agenda tersendiri, dan dalam banyak cara media sosial telah menyamarkan arti dari teman sejati. Yaitu teman yang meningkatkan kualitas hidup Anda, contohnya adalah teman yang menemani Anda pada masa-masa sulit Anda, bukan teman yang menekan tombol ‘like’ pada setiap status yang Anda tuliskan.
Terdengar cukup sederhana memang, namun sekarang saat yang tepat untuk memikirkan kembali siapa teman sejati Anda. Bukan ingin membedakan orang-orang menjadi teman dan bukan teman. Semua itu ada di tangan Anda. Tujuannya di sini adalah untuk mencari teman yang menghormati dedikasi Anda untuk menjadi teman yang lebih baik lagi.
Lebih responsif dan jaga komunikasi
2. Lebih responsif
Ingatkah kapan terakhir kali teman yang jauh di sana menghubungi untuk menanyakan kabar Anda dan keluarga, namun Anda lupa untuk menghubunginya kembali? Ingatkah Anda terakhir kali menerima ajakan dari teman-teman untuk berkumpul, namun Anda tidak meresponnya?
Terbiasa menjadi responsif, bahkan untuk menolak undangan sekalipun, menunjukkan kepada teman bahwa mereka penting bagi Anda. Namun, jika tidak merespon menjadi hal yang terjadi berulang kali, teman-teman Anda akan mulai berpikir bahwa Anda orang yang berpikiran sempit, bahkan jika karakter Anda tidak seperti itu.
Patut untuk diingat: perbuatan-dan tidak berbuat apa-apa-jauh lebih berkesan daripada kata-kata.
3. Jaga komunikasi
Berbicara tentang teman yang berada jauh di sana, seberapa mudah Anda melupakannya dan tidak berkomunikasi? Bagi kebanyakan dari kita, tidak terlihat berarti tidak terpikirkan, yang mengakibatkan gagalnya hubungan pertemanan.
Tidak harus menghubungi mereka setiap hari Sabtu pagi, namun jika sepertinya sudah terlalu lama Anda tidak berbicara dengan teman sejati Anda, ini saatnya untuk menghubunginya. Terlebih dengan tidak menjaga komunikasi dengan teman Anda yang tinggal di kota yang sama.
Anda mungkin berpikir bahwa Anda sudah terhubung dengan teman karena secara berkala menekan tombol ‘like’ pada akun Instagram masing-masing, namun jangan pernah berpikir komunikasi pasif tersebut bisa diterima sebagai ganti dari bertemu muka secara langsung.
Advertisement
Terus terang dan mulai lebih dulu
4. Bicarakan keterbatasan Anda
Kita semua pernah berada pada acara makan malam bersama dan teman kita langsung pergi tanpa basa-basi. Setelahnya dia akan mengirimkan pesan kepada kita yang menjelaskan bahwa kita semua terlalu sibuk dengan smartphone masing-masing sehingga tidak ada gunanya untuk berkumpul bersama, dan dia memiliki hal lain yang lebih penting untuk dilakukan. Bicarakan kepada teman Anda untuk menyuarakan perilaku Anda dan teman-teman dan untuk memberikan contoh.
Kita mengajarkan orang untuk bagaiamana memperlakukan kita, maka menyuarakan apa hal-hal yang dapat dan tidak dapat diterima oleh Anda akan memberikan rasa hormat teman Anda kepada Anda.
Dan, dengan asumsi bahwa Anda tidak bisa mencontohkan perilaku yang lebih baik dibanding teman Anda, ini akan menjadikan Anda teman yang lebih baik.
5. Mulailah lebih dulu
Adalah hal yang umum ketika salah satu teman dalam kumpulan Anda menjadi pemimpin dalam pertemanan. Merekalah yang menyarankan kapan harus berkumpul, yang menghubungi Anda lebih dulu, yang menawarkan bantuan pertama kali ketika Anda membutuhkannya. Kadangkala, respon kita menjadi lebih pasif, dan menjadi lebih menunggu untuk mereka yang selalu melakukan lebih dulu.
Namun dengan respon tersebut, merupakan sebuah bentuk yang tidak menghormati yang banyak dari kita tidak menyadarinya, dan secara diam-diam hal itu seperti mengkomunikasikan bahwa pertemanan hanya dilakukan oleh satu pihak saja.
Mulailah lebih dulu agar tidak selalu teman Anda yang melakukannya. Sesederhana mengirim pesan seperti “ngopi yuk?” Ini menunjukkan usaha pertemanan yang setara yang akan sangat dihargai.