Studi: Sekitar 29% Dokter Muda Alami Depresi

Tak cuma orang biasa yang bisa terkena depresi, para dokter pun bisa.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 09 Des 2015, 19:00 WIB
Dokter residen rentan alami depresi. (Foto: medscape.com)

Liputan6.com, New York- Tak cuma orang biasa yang bisa terkena depresi, para dokter pun bisa. Sebuah studi di Amerika Serikat ungkap para dokter residen atau dokter muda ternyata memiliki masalah mental dibandingkan populasi umum.

Ada berbagai alasan penyebab stres hingga depresi sangat kompleks mulai dari jam kerja yang super panjang, kurang tidur, hingga adanya intimidasi dari atasan. Literatur medis mengungkapkan jika masalah kesehatan mental ini tidak diatasi akan berpengaruh terhadap kesalahan medis dan perawatan pasien yang buruk seperti dilansir laman Time, Rabu (9/12/2015).

Penelitian yang dipimpin oleh dokter residen patologi di Birgham and Women's Hospital dan Harvard Medical School, Douglas Mata menganalisa studi depresi jurnal tahun 1963 hingga 2015.

Setelah dilakukan analisa diketahui prevalensi depresi bervariasi antara 20 hingga 43 persen. Namun, untuk dokter residen yang alami derpesi sekitar 29 persen dan terus bertambah jumlahnya seiring bertambahnya waktu.

"Studi yang dilakukan Mata menunjukkan ada masalah besar. Hal ini sangat mengkhawatirkan dalam profesi yang berkutat pada caregiving," terang dokter yang menulis editorial di JAMA dari Universtiy of Nevada School of Medicine, Amerika Serikat, Thomas L. Schwenk.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya