Liputan6.com, Jakarta - Nama Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Luhut Binsar Panjaitan muncul dalam rekaman percakapan Ketua DPR Setya Novanto. Purnawirawan Jenderal TNI AD ini justru berharap Mahkamah Dewa Kehormatan (MKD) memanggilnya untuk memberikan keterangan di persidangan etik.
"Saya malah minta dipanggil, kalau kau (media) bisa meyakinkan mereka (MKD) saya minta dipanggil besok," kata Luhut, di sela pemantauan Pilkada Serentak Tangerang Selatan, Banten, Rabu (9/12/2015).
Luhut menyatakan, jika besok tidak kunjung dipanggil MKD, maka Mantan Kepala Staf Kepresidenan ini segera menggelar jumpa pers.
Baca Juga
Advertisement
Tujuannya adalah untuk menjelaskan posisinya secara pribadi dan lembaga. Sebab, dalam rekaman percakapan itu nama Luhut disebut beberapa kali oleh ketiganya.
"Karena kalau tidak dipanggil besok saya akan konferensi pers mengenai posisi saya agar clear dan tidak menjadi beban," tegas Luhut.
Saat disinggung soal Setya Novanto mengaku bukan menjadi inisiator dalam pertemuan dengan Maroef Sjamsoeddin dan Riza Chalid, Luhut mengaku tidak tahu.
"Saya tidak tahu itu, tanya langsung saja (ke Setya Novanto)," jawab Luhut.
Seperti diketahui, dalam rekaman percakapan yang diputar di hadapan majelis MKD yang dihadiri Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said, nama Luhut disebut sebanyak 66 kali.