Liputan6.com, Surabaya - Gubernur Jawa Timur Soekarwo mengakui siap mengatasi banjir di sepanjang aliran Bengawan Solo. Sebab di daerah itu dipastikan banjir ketika musim hujan tiba.
Gubernur yang akrab disapa Pakde Karwo itu menuturkan bahwa pihaknya telah melakukan pengerukan di sepanjang aliran Bengawan Solo. Pengerukan itu dilakukan di Plangwot, Lamongan hingga Sidayu Lawas, Gresik sepajang 12 kilometer.
"Dari 680 meter kubik perdetik saat ini sudah berkapasitas 1.400 meter kubik perdetik," tutur Soekarwo di Balai Prajurit Makodam V/Brawijaya di Surabaya, Selasa, 8 Desember 2015.
Selain itu, pemerintah provinsi Jawa Timur juga memberikan bantuan pompa air untuk membantu mengurai genangan air yang terjadi di beberapa titik langganan banjir.
Soekarwo menambahkan walaupun nantinya ada gelontoran air cukup besar, dia yakin hanya mengakibatkan luapan Bengawan Solo dengan skala kecil.
Baca Juga
Advertisement
"Sedangkan untuk Kali Lamong, saat ini sedang proses pengerjaan oleh Pemerintah Pusat dan diharapkan bisa selesai pada akhir 2017," kata dia.
Soekarwo menjelaskan bahwa beberapa titik yang masih rawan banjir terjadi di kawasan Mojoagung dan Blitar, namun hanya bersifat genangan yang segera surut jika hujan reda.
"Untuk Blitar, saat ini memang belum ada solusi karena jika dibuka maka yang banjir itu Tulungagung. Ini dipengaruhi depresi tanah di daerah setempat sehingga mengalami terjadi cekungan," jelas dia.
Namun, kata dia, Pemprov Jatim saat ini siap menghadapi musim hujan karena telah melakukan berbagai antisipasi dengan berbagai langkah mencegah banjir.
"Proyek penangkal banjir di beberapa titik langganan sudah berjalan dan diharapkan mengurangi intensitas banjir," ujar Soekarwo.