Liputan6.com, Surabaya - Tak mau kalah dengan lembaga quick count, beberapa paranormal di Surabaya melakukan penghitungan cepat dengan caranya sendiri yakni terawangan supranatural. Lalu siapa pemenang pilwalkot di Kota Pahlawan versi 'quick count' para dukun itu?
"Saya lakukan meditasi khusus untuk menerawang siapa yang akan memimpin Surabaya nanti, jawabannya Risma atau Rasiyo," kata Ki Sabdo Jagad Royo, di Surabaya, Rabu (9/12/2015).
Jauh hari sebelum ramai pilkada Surabaya, dia mengaku sudah melakukan meditasi untuk melihat siapa yang bakal memimpin Surabaya lima tahun ke depan.
"Saya 'temui' Nyai Roro Kidul, yang muncul Risma," kata Ki Sabdo.
Ki Sabdo juga menegaskan, sebenarnya ia ingin Surabaya ada perubahan melalui pergantian kepemimpinan dari Risma ke Rasiyo.
"Saya bisa mengusahakan itu. Saya berusaha mempertemukan Rasiyo dengan Nyai Roro Kidul melalui saya sebagai mediannya. Tapi ditunggu sampai jam 12 tadi malam, saya tidak bertemu Rasiyo," kata Ki Sabdo.
Baca Juga
Advertisement
Karena tidak bertemu, Ki Sabdo akhirnya pasrah dengan hasil penerawangan awalnya.
"Saya tidak punya beban, karena dari beberapa kali meditasi, nama Risma selalu muncul. Rasiyo sempat ada tapi sebentar-sebentar," tandas Ki Sabdo.
Hal serupa juga disampaikan Suhu Guntur yang mengungkapkan, bahwa tahun 2015 merupakan tahun baik bagi Risma. Ia mendasarkan terawangannya itu dari ketegaran dan keberhasilan Risma menghadapi terpaan isu-isu tak sedap beberapa bulan terakhir.
"Tapi tahun 2016 keberuntungan Risma bisa berbalik," ujar Suhu Guntur.
Sedangkan, untuk Rasiyo, Suhu Guntur menjelaskan bahwa keberuntungan mantan Sekda Pemprov Jatim di tahun 2015 tidak sehoki Risma. Ia juga melihat Rasiyo masih dibayang-bayangi keraguan.
"Pak Rasiyo saya lihat tidak 100 persen memperjuangkan kemenangannya," ujar Suhu Guntur.