Liputan6.com, Denpasar - Sebanyak 6 kabupaten/kota di Bali mengikuti Pilkada serentak yang digelar, Rabu (9/12/2015). Salah satu daerah yang menggelar pilkada di Bali adalah Kabupaten Bangli. Saat pencoblosan berlangsung, rupanya daerah tersebut diguncang 3 kali gempa.
Hal itu dibenarkan Kepala Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah III Denpasar, I Wayan Suardana saat dihubungi Liputan6.com.
Menurut dia, kegempaan yang terjadi di Bangli imbas dari longsor yang terjadi di bawah perut bumi Kabupaten Bangli.
"Di bawah kulit bumi di Kabupaten Bangli terdapat tebing yang tengah mengalami longsor. Tapi itu tidak membahayakan. Namun, kita imbau masyarakat tetap waspada mengantisipasi," kata Suardana.
Ia menjelaskan, gempa yang terjadi di Bali terjadi karena patahan. Gempa itu pun sifatnya sangat lokal, artinya hanya terjadi di sekitar kawasan tersebut saja.
Baca Juga
Advertisement
"Itu terjadi karena patahan dan sifatnya lokal. Kalau gempa yang besar itu berada di utara dan selatan Bali," papar dia.
Menurut Suardana gempa yang dilepaskan dengan skala kecil lebih baik ketimbang gempa dilepaskan sekaligus dengan skala besar. "Itu kan baik. Kecil-kecil kekuatannya dilepaskan dari pada sekaligus dilepaskan dengan kekuatan besar," terang Suardana.
Pulau Bali diguncang 3 kali gempa. Meski dengan kekuatan kecil, namun pusat kegempaan berada di barat laut Bangli. Gempa pertama berkekuatan 3,9 SR dirasakan pada pukul 01.36 Wita. Pusat gempa berada di 8.20 LS, 115.21 BT, 15 kilometer barat laut Bangli dengan kedalaman 15 kilometer.
Gempa kedua dengan kekuatan 3,4 SR terjadi pada pukul 13.12 Wita. Pusat gempa berada di 8.19 LS, 115.23 BT atau 14 kilometer barat laut Bangli dengan kedalaman 10 kilometer.
Gempa ketiga dengan kekuatan 3,6 SR terjadi tujuh menit kemudian yakni pada pukul 13.19 Wita. Pusat gempanya berada di 8.20 LS, 115.22 BT atau 14 kilometer Barat Laut Bangli dengan kedalaman 10 kilometer.