Top 3: Pilkada Serentak Indonesia Disorot Dunia

Simak Top 3 News edisi Rabu 9 Desember 2015.

oleh Mevi LinawatiTanti YulianingsihArie Mega Prastiwi diperbarui 10 Des 2015, 07:01 WIB
Beberapa media asing turut serta memberitakan gelaran pilkada serentak di Indonesia. (Berbagai sumber)

Liputan6.com, Jakarta - Pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak digelar di 264 daerah di Indonesia pada Rabu 9 Desember 2015. Pesta demokrasi daerah yang tengah menjadi sorotan Tanah Air itu ternyata juga mencuri perhatian dunia.

Beberapa media asing turut memberitakan gelaran pesta demokrasi di Indonesia itu. Salah satunya adalah laman dari Negeri Jiran, Malay Mail Online, yang memberikan tajuk perhelatan tersebut dengan 'Indonesians vote in nationwide regional polls'.

Selain perhelatan pilkada serentak, ulasan berita mendalam mengenai kemarahan Presiden Jokowi lantaran namanya dicatut, turut menyita perhatian banyak pembaca di Liputan6.com terutama kanal News sepanjang Rabu 9 Desember 2015.

Berikut ulasan berita-berita terpopuler yang terangkum dalam Top 3 News.

1. Pilkada Serentak Indonesia Curi Perhatian Dunia

Ilustrasi pilkada serentak (Liputan6.com/Yoshiro)

"Puluhan juta orang Indonesia voting hari ini di pilkada nasional pertama di negara itu, langkah terbaru dalam beberapa tahun terakhir sebagai upaya untuk memperkuat demokrasi setelah berakhirnya pemerintahan otoriter. Sekitar 100 juta pemilih yang berhak memilih 269 -- 5 wilayah ditunda -- gubernur, bupati dan walikota kota..." tulis Malay Mail Online yang Liputan6.com kutip, Rabu (9 Desember 2015).

Media Singapura Channel News Asia juga menuliskan artikel bertema serupa dengan judul 'Indonesians vote in nationwide regional polls', sementara The Straits Time menuliskannya tak jauh berbeda dengan 'Polls today for local leaders in Indonesia'.

Salah satu situs Amerika Serikat ternama, Wall Street Journal pun ikut serta memeriahkan pemberitaan pilkada serentak di Indonesia. 'Indonesia Votes in Local Elections Amid Struggling Economy', itulah judul yang disematkan media itu.

Selengkapnya baca di sini...

2. Kisah Muslim 'Paling Berpengaruh' di Amerika Serikat

Kisah Muslim 'Paling Berpengaruh' di Amerika Serikat (The Guardian)
Apa yang Muslim pernah perbuat untuk negara Amerika Serikat? Jika sumber informasi yang didapat hanya dari seorang Donald Trump, tentu jawabannya adalah: tak banyak, selain mereka adalah 'kelompok pembunuh dan merusak nilai AS'.

Kandidat capres dari Partai Republik ini telah meminta seluruh Muslim dilarang masuk ke AS, termasuk Muslim-Amerika yang sedang berada di luar negeri.

Dan untuk kali pertamanya, Gedung Putih meradang dengan komentar kandidat calon presiden AS itu. Juru bicara dari kantor Obama mengatakan, seharusnya Trump ditendang dari kancah pencalonan.

Selengkapnya baca di sini...

3. Peringatan Keras Kemarahan Jokowi

Presiden Jokowi menjawab pertanyaan mengenai kasus Papa Minta Saham di Istana Merdeka (foto: dok setkab.go.id)

Suara Presiden Jokowi meninggi. Raut wajahnya tegang ketika disinggung dugaan pencatutan namanya dalam kasus ‘Papa Minta Saham’. Kasus itu melibatkan Ketua DPR Setya Novanto, Presdir PT Freeport Indonesa Maroef Sjamsoeddin, dan pengusaha Riza Chalid.

Suaranya tegas. Dia mengacungkan jari telunjuknya beberapa kali sambil menyampaikan kekesalannya.

"Proses yang berjalan di MKD harus kita hormati. Tapi, tapi tidak boleh yang namanya lembaga negara itu dipermainkan. Lembaga negara itu bisa kepresidenan, bisa lembaga negara lain," ucap Jokowi saat memberikan keterangan pers di Istana Merdeka, Jakarta, Senin 7 Desember 2015 malam.

Selengkapnya baca di sini...

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya