Liputan6.com, Jakarta - Kisah nahas menimpa driver atau pengemudi Go-Jek bernama Septiyan. Pemuda berusia 20 tahun ini tewas mengenaskan karena luka senjata tajam yang dihunuskan oleh petugas parkir liar ke paha kirinya.
Berdasarkan keterangan pihak kepolisian, lelaki yang akrab disapa Pian tersebut tewas ketika melerai kakaknya, yang juga pengendara Go-Jek, tengah terlibat cekcok dengan petugas parkir liar pada Rabu petang, pukul 15.00 WIB.
Kakaknya yang bernama Suhardi, sebelumnya terlibat cekcok dengan petugas parkir liar lantaran dimintai biaya parkir.
"Pada saat saksi (Suhardi atau kakak korban) sedang mangkal di depan NAV Karaoke samping Sunter Mall, terjadi salah paham dengan tukang parkir yang meminta parkir kepada saksi," ucap Kapolsek Tanjung Priok Komisaris TP Simangunsong, Rabu (9/12/2015) malam.
"Saksi tidak terima karena belum mendapat penumpang, terjadilah salah paham dan pemukulan terhadap saksi, dan saksi mengalami luka sobek di pelipis sebelah kiri," sambung Simangunsong.
Suhardi yang tak terima mendapat perlakuan tindak kekerasan, meminta bantuan kepada adiknya, Pian. Setibanya di lokasi kejadian, Pian berupaya mendamaikan permasalahan yang terjadi antara kakaknya dan petugas parkir liar.
"Tukang parkir tidak terima dan terjadi keributan dengan korban. Pukul 16.15 WIB, tukang parkir menusuk dan menyayat korban dengan senjata tajam. Paha sebelah kiri korban pun mengalami pendarahan dan dibawa ke RS Royal Progres oleh saksi," lanjut Simangunsong.
Baca Juga
Advertisement
Berdasarkan informasi dari rekan saksi dan korban yang juga pengendara Go-Jek bernama Reno, saat itu Suhardi tengah melayani order Go-Food atau layanan antarmakanan yang menjadi salah satu produk Go-Jek. Reno mengatakan, kakak-beradik itu mendapat tindak kekerasan dengan aksi pengeroyokan.
"Setibanya di kawasan Mall Sunter, mereka (Suhardi dan Pian) ditantang oleh 10 orang lebih, kelompok petugas parkir liar yang sebelumnya mengeroyok Suhardi. Ributlah mereka di situ, dan salah satu menusuk Pian," beber Reno.
Setelah mendapat tusukan dan sayatan, pada pukul 17.30 WIB korban dibawa ke Rumah Sakit Royal Progres, Sunter Agung, Jakarta Utara. Korban mendapat pertolongan di ruang unit gawat darurat sebelum akhirnya 30 menit kemudian dinyatakan meninggal dunia akibat selaput darah paha kiri putus, dan kehabisan darah.
"Korban mengalami luka sayat dan luka tusuk. Pukul 18.45 WIB, korban dibawa ke RS Polri Kramatjati oleh petugas kami. Pelaku masih dalam pengejaran. Barang bukti yang diamankan adalah motor korban dengan nopol B 6754 UQB," pungkas Kapolsek Tanjung Priok.