Massa Pendukung Paslon Pilkada Gowa Kepung Kantor Camat

Massa salah satu pasangan calon pada pilkada Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan mengepung Kantor Kecamatan Pallangga.

oleh Ahmad YusranYoseph Ikanubun diperbarui 10 Des 2015, 02:51 WIB
Massa salah satu pasangan calon pada pilkada Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan mengepung Kantor Kecamatan Pallangga. (Liputan6.com/Achmad Yusran)

Liputan6.com, Gowa - Pilkada serentak usai dihelat. Namun, ribuan pendukung salah satu pasangan calon pada Pilkada Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, mengepung Kantor Kecamatan Pallangga.

Mereka memergoki adanya kelompok yang diduga tim sukses salah satu pasangan calon nomor urut 5 yaitu Adnan Purichta Ichsan Yasin Limpo, menggunakan mobil Daihatsu Terrios berwarna putih DD 1409 BN memasuki halaman Kantor Kecamatan Palangga pada Rabu (9/122015) malam sekitar pukul 18.45 Wita.

Bahkan, massa yang datang dari kalangan ibu rumah tangga meyakini anak mantan Bupati Gowa Ichsan Yasin Limpo itu diamankan di kantor camat, lalu dilepas setelah aparat keamanan dari Tim Gegana mengamankan situasi yang mencekam itu. Sebab, massa berupaya merangsek ke kantor kecamatan.

Kendati demikian, Kapolsek Pallangga AKP M Ridwan mengungkapkan, Adnan tidak ada di Kantor Kecamatan Pallangga. "Saya jelaskan bahwa tidak ada Adnan di dalam.


Klaim Menang Pilkada Bitung

Sementara di Bitung, Sulawesi Utara, 3 Dari 6 pasangan calon (paslon), yakni Max Lomban-Maurits Mantiri (MaMa), Hengky Honandar-Fabian Kaloh (HH-FK), dan Aryanthi Baramuli Putri-Santy Gerald Luntungan (ASanty), mengklaim sebagai pemenang Pemilihan Wali Kota Bitung. Masing-masing mengaku mempunyai data dan unggul dibanding calon lain.

Menyikapi ini, Komisioner KPU Bitung Viktory Rotty mengeluarkan imbauannya kepada masyarakat. Saat dikonfirmasi pada Rabu malam 9 Desember 2015, Rotty meminta semua pihak menahan diri.

"Silakan paslon mengklaim menang sesuai data mereka. Tapi jangan sampai membodohi masyarakat. Karena itu, masyarakat sebaiknya menunggu hasil akhir perhitungan kami," ujar dia.

Adapun hingga tadi malam, proses rekapitulasi di tingkat KPPS masih berlangsung. Soal hasil akhirnya bagaimana, semua pihak diminta bersabar karena ada tingkatan pleno yang harus dilalui KPU Bitung.

"Pokoknya sebelum ada pleno penetapan pemenang, berarti hasil akhir belum ada. Percayakan kepada kami untuk tugas ini, karena KPU pasti bekerja dengan profesional dan adil," tandas Rotty.

Sebagaimana pantauan di lapangan, masing-masing kubu memang mengklaim kemenangan di tangan mereka. Malah untuk paslon MaMa, sebagian pendukung mereka sudah melakukan konvoi kemenangan sejak sore hari.

Hal serupa ditunjukkan kubu HH-FK dan ASanty. Di kubu HH-FK, ribuan pendukung mereka memadati Lapangan Sari Cakalang untuk merayakan kemenangan. Sedangkan untuk ASanty, sekitar pukul 20.00 Wita, sudah merencanakan menggelar konferensi pers kemenangan. Meskipun pada akhirnya sampai sejam kemudian belum terlaksana.

Aldo Ratungalo selaku Sekretaris DPC PDIP Bitung, ketika dikonfirmasi membenarkan MaMa jadi pemenang di Bitung. Menurut dia, data sementara paslon nomor urut 1 ini unggul dengan persentasi dukungan mencapai 36 persen.

"Tapi memang belum final. Sebab sampai sekarang data belum terkumpul semua," ucap Aldo.

Lain lagi dengan Ketua DPC Partai Demokrat Bitung Hanny Ruru. Yang bersangkutan menegaskan HH-FK yang jadi jawara.

"Berdasarkan data dari formulir C1 yang terkumpul, kita menang meskipun tipis. Selisihnya cuma sampai ratusan suara," tukas dia seraya menyebut urutan 3 besar dalam data mereka, yakni HH-FK, ASanty dan MaMa.

Namun dari kubu ASanty, hingga berita ini dibuat belum diperoleh keterangan resmi dari tim pemenangan mereka. Hanya saja dari posting-an di media sosial, tim mereka juga mengklaim menang.


Mantan Napi-Petahana Bersaing

Sementara itu, pasangan Vonnie Anneke Panambunan-Joppi Lengkong (VAP JO) dan pasangan Sompie SF Singal-Peggy Mekel (SDM) dari perhitungan sementara masing-masing tim sukses memperoleh suara teratas meninggalkan 2 pasangan calon lainnya dalam Pilkada Minahasa Utara, Sulawesi Utara, Rabu 9 Desember 2015. Vonnie merupakan mantan narapidana kasus korupsi, sedangkan Sompie adalah petahana.

Secara spontan para pendukung pasangan calon bupati dan wakil bupati nomor urut 2 serta 3 tersebut menyambut kemenangan tersebut dengan tumpah ruah ke jalan.

Uniknya pesta demokrasi warga Minut itu memang layaknya pesta. Sebab sejak pagi hari warga menggelar makanan dan musik-musik serta bersuka ria. Apalagi setelah tahapan penghitungan suara di TPS, warga mulai tumpah ruah di jalan.

Bahkan para pendukung yang melakukan konvoi sempat memacetkan ruas jalan raya Sarongsong II dan Desa Matungkas.

Kediaman VAP pun dibanjiri massa yang melihat langsung perhitungan cepat yang ditampilkan pada layar. Dari perhitungan tim VAP Jo yang dirangkum dari para saksi di TPS pasangan nomor 2 itu hingga pukul 20.30 Wita telah meraih 20.488 suara, disusul pasangan nomor 3 SDM 17.354 suara.

Kemudian pasangan nomor 4 Yulisa Baramuli-Patrice Tamengkel (BARATA) 6.996 suara dan posisi keempat pasangan nomor 1 Pieter Petrus J Luntungan-Dr Ir Lucky Longdong (PILAR) 2.053 suara.

Hitung Cepat

Perhitungan cepat di rumah calon bupati Sompie Singal juga dipadati para pendukungnya. SDM meraih 30.194 atau 44,60 persen diikuti pasangan VAP JO 26.483 atau 39,12 persen, kemudian pasangan BARATA dengan 9.157 atau 13,63 persen serta pasangan PILAR 1.864 atau 2,75 persen. Suara total sementara 67.698 tersebut berasal 51 dari 131 desa atau kelurahan di Minahasa Utara.

Terkait perolehan suara tersebut VAP mengungkapkan dirinya berterima kasih pada Tuhan dan masyarakat yang memberi kepercayaan pada dirinya. "Saya berterima kasih pada Tuhan dan masyarakat yang telah memberi kepercayaan kepada saya."

Joppi Lengkong juga mengakui hal yang sama. "Tentu bersyukur pada Tahun. Kami yakin dan percaya ini karena Tuhan. Hampir sebagian besar masyarakat melihat kami ada ketulusan. Ini adalah kehendak Tuhan dan masyarakat. Harus ada lompatan yang lebih baik untuk kesejahteraan Minut."

Calon bupati Sompie Singal juga mengaku optimistis bisa menang dalam pesta demokrasi itu. Bahkan Singal terlihat santai dengan senyum tanpa tampak ketegangan. (Dan)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya