Liputan6.com, Jakarta - Untuk pertama kalinya, menurut riset Counterpoint Research, pasar smartphone di Indonesia merosot di kuartal pertama lalu sebesar 7 persen dibanding periode sama tahun lalu (year-on-year).
Namun, penurunan ini masih lebih baik dibandingkan total pasar mobile phone yang turun signifikan hingga 18 persen.
Director of Counterpoint Research, Tom Kang, mengatakan penurunan ini sebagian besar terjadi pada merek lokal. Demi menaikkan kembali daya beli konsumen, mereka rata-rata melakukan program cuci gudang.
Namun, faktor lainnya adalah dampak dari penerapan aturan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) yang mewajibkan vendor untuk merakit perangkat smartphone di dalam negeri.
"Kendati demikian, kami menganggap ini hanya lah sementara karena pasar sedang terkoreksi. Lagipula, vendor-vendor lokal harus mengikuti regulasi pemerintah," ujarnya, dikutip dari Telecom Asia, Jumat (11/12/2015).
"Pasar smartphone di Indonesia juga diestimasi naik kembali pada musim liburan ini," tambahnya.
Baca Juga
Advertisement
Riset ini mencatat tiga dari lima handset yang dikapalkan ke Tanah Air pada tahun ini merupakan smartphone. Samsung yang mengklaim posisinya sebagai pemimpin pasar handset, menguasai pangsa mobile phone sebesar 19 perse, dan 27 persen untuk smartphone.
Pangsa Evercoss, vendor lokal, merosot ke posisi kedua dengan raihan total pangsa 14 persen dan 13 persen smartphone. Microsoft bahkan ada di posisi ketiga untuk penjualan feature phone dengan 12 persen pangsa pasar.
Tercatat juga pengapalan ponsel 4G ke Indonesia pada kuartal ketiga lalu telah mencapai 1 juta unit.
(Cas/Isk)