Liputan6.com, Sydney - Presiden dan CEO Ford Australia, Graeme Whickman, meyakinkan pembeli untuk tidak kehilangan kepercayaan pada merek mereka. Ungkapan ini berhubungan dengan insiden kebakaran tiba-tiba yang terjadi pada all new Ford Everest saat sedang test drive.
News.co.au melaporkan bahwa kebakaran bermula ketika test driver menerima notifikasi darurat di panel instrumen. Menyadari ada masalah, ia kemudian meninggalkan mobil dengan keadaan mesin mati. Tak lama kemudian, api pun muncul dan membakar SUV anyar Ford itu.
Baca Juga
Advertisement
Menurut Whickman, kebarakan tempo hari terjadi karena adanya sedikit kesalahan pada instalasi aki. Whickman mengatakan bahwa itu bukanlah kesalahan saat produksi, dan tidak perlu dilakukan penarikan (recall).
"Sebagai satu-satunya kecelakaan, dan dengan keyakinan bahwa pengecekan dilakukan secara ketat, kami katakan pada orang-orang bahwa ini tidak perlu dipikirkan," ujar Whickman, dikutip dari Caradvice, Kamis (10/12/2015).
Dijelaskan lebih lanjut, setelah serangkaian investigasi, kesimpulan akhir atas insiden kebakaran adalah aki tidak terpasang dengan benar, dan tidak ada masalah sistematik lain di luar itu.
Di komponen itu, ditemukan satu dari enam kabel aki tidak terpasang dengan baik di bawah baut. Ini menyebabkan resistensi yang tinggi dalam sistem elektrik yang mengakibatkan panas berlebih dan akhirnya menjadi sumber api.
Sebagai informasi tambahan, mobil ini merupakan salah satu yang terlaris di segmen SUV. Bulan lalu, penjualannya mencapai 335 unit, atau yang terbanyak kelima di Australia dengan penguasaan pangsa pasar 3,2 persen.