Liputan6.com, Jakarta - PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) memutuskan membagikan dividen interim 2015 sebesar Rp 55 per saham. Pembayaran dividen interim dilakukan pada 22 Desember 2015.
"Dengan prestasi tahun 2015, dividen interim sudah dapat persetujuan dewan komisaris. Ini tak menyebabkan kekayaan perseroan lebih kecil dari modal ditempatkan dan disetor penuh, dan juga mempertimbangkan kreditor, serta kebutuhan dana operasional dan investasi," ujar Presiden Direktur PT Surya Citra Media Tbk, Sutanto Hartono, saat paparan publik PT Surya Citra Media Tbk, di Jakarta, Kamis (10/12/2015).
Pembagian dividen interim itu sudah disampaikan ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 26 November 2015. Jadwal cum dividen di pasar reguler dan negosiasi pada 3 Desember 2015, ex dividen di pasar reguler dan negosiasi pada 4 Desember 2015, dan cum dividen di pasar tunai pada 8 Desember 2015 dan ex dividen di pasar tunai pada 10 Desember 2015. "Pembagian dividen interim dilakukan pada 22 Desember 2015. Totalnya sekitar Rp 804 miliar, " ujar Sutanto.
Baca Juga
Advertisement
PT Surya Citra Media Tbk juga menganggarkan belanja modal sebesar Rp 200 miliar pada 2016. Angka belanja modal itu lebih besar dari tahun ini di kisaran Rp 150 miliar.
Sutanto Hartono mengatakan, belanja modal akan digunakan untuk perawatan peralatan, investasi digitalisasi dan ekspansi dengan menambah studio. Dana belanja modal akan berasal dari kas internal.
Target pendapatan juga diharapkan tumbuh 10-15 persen pada 2016. Pertumbuhan pendapatan itu didukung dari ekonomi Indonesia membaik dengan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) stabil. Dengan nilai tukar rupiah stabil diharapkan dapat mendorong belanja iklan perusahaan sehingga mendukung pendapatan iklan PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) ke depan.
"Kami optimistis pertumbuhan tahun depan dengan estimasi 10-15 persen, tetapi mendekati lebih ke arah 10 persen," ujarnya.
Sutanto optimistis bisnis penyiaran televisi masih berkembang di tengah pesatnya perkembangan media lainnya seperti online.
Berdasarkan paparan publik yang disampaikan dengan melihat data Nielsen menunjukkan kalau loyalitas pemirsa televisi naik dari 22,6 persen pada semester I 2014 menjadi 23,7 persen pada semester I 2015. Selain itu, rata-rata menonton mencapai 5 jam per hari pada semester I 2015 dari posisi sama tahun sebelumnya 4,97 jam.
Sutanto menuturkan, potensi belanja iklan dari perusahaan terutama food manufacturing (fcmg) juga masih besar, diikuti industri rokok dan online. Meski bisnis online memiliki platform digital tetapi agar dapat berhasil juga butuh awareness melalui televisi. "Potensi pendapatan iklan besar dari perusahaan konsumen seperti fcmg, rokok dan online," tutur Sutanto.
Hingga September 2015, PT Surya Citra Media Tbk membukukan laba bersih ke pemilik entitas induk naik menjadi Rp 1,14 triliun. Pendapatan tumbuh 3,3 persen menjadi Rp 3,2 triliun hingga September 2015 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 3,1 triliun. (Ahm/Gdn)
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6