Liputan6.com, Jakarta Hampir semua orang tua menginginkan anaknya dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Tidak sampai di situ, mereka rela mencurahkan seluruh kasih sayang yang dimiliki agar anaknya dapat meraih cita-cita serta hidup layak seperti harapan.
Tidak ada resep khusus memang yang bisa menjamin anak Anda akan sukses nantinya. Namun kumpulan riset psikologi ini ternyata mampu membantu untuk memperlihatkan faktor apa yang sebenarnya berpengaruh pada kesuksesan anak.
Advertisement
Dilansir dari laman Business Insider, Minggu (13/12/2015), berikut ulasannya:
1. Membiasakan Mengerjakan Pekerjaan Rumah
Julie Lychott-Haims, mantan dekan dari Stanford University mengungkap bahwa anak-anak yang terbiasa untuk melakukan pekerjaan rumah seperti membersihkan kamar, mencuci piring atau sekedar membereskan tempat tidur, terbukti dapat menjadi pegawai yang lebih baik ketika bekerja dan mampu bekerja dalam tim lebih efektif.
Hal ini karena mereka terbiasa untuk melakukan sesuatu yang berat sehingga mengerti betul usaha yang harus dilakukan dan tidak ada cara instan dalam mendapatkan sesuatu.
Ajarkan keterampilan sosial
2. Mengajarkan keterampilan sosial
Peneliti dari Pennsylvania State University dan Duke University menemukan bahwa terdapat korelasi yang besar antara keterampilan sosial yang dimiliki terhadap kesuksesan yang dapat diraih anak-anak 20 tahun kemudian.
Penelitian tersebut mengungkap bahwa anak-anak yang kompeten dan memiliki keterampilan sosial yang baik mampu untuk mendapatkan gelar pendidikan yang lebih tinggi dan pekerjaan yang bonafit pada umur 25 tahun dibandingkan mereka yang memiliki keterampilan sosial terbatas.
Anak-anak dengan keterampilan sosial yang tinggi juga dapat terhindar dari resiko kriminal seperti tertangkap polisi atau tergabung dalam sindikat obat-obatan terlarang.
3. Memiliki ekspektasi tinggi
Memakai data penelitian yang dilakukan terhadap 6.600 anak yang lahir pada tahun 2001, Professor Neal Halfon dari University of California mengungkap bahwa ekspektasi tinggi dari orang tua berpengaruh pada kesuksesan anaknya nanti.
“Orang tua yang mendambakan anaknya mampu untuk mengenyam pendidikan hingga bangku perguruan tinggi cenderung lebih mampu mengatur dan mendidik anaknya untuk mencapai tujuan tersebut,” tuturnya.
Advertisement
Jalin Hubungan yang baik
4. Menjalin hubungan yang baik
Anak-anak yang tumbuh di keluarga dengan tingkat konflik yang tinggi seperti pernah mengalami kekerasan atau melihat orang tuanya bercerai, cenderung memiliki masa depan stagnan dibandingkan mereka yang datang dari keluarga harmonis.
Hal ini dibuktikan dari hasil penelitian dari Profesor Robert Hughes dari University of Illinois.
Ia juga menekankan bahwa anak yang dibesarkan dari orang tua tunggal juga cenderung mampu untuk tumbuh lebih baik daripada mereka yang dibesarkan dari kedua orang tua yang memiliki konflik.
5. Memiliki latar belakang pendidikan tinggi
Orang tua yang memiliki latar belakang pendidikan lebih tinggi cenderung memiliki anak yang nantinya dapat tumbuh sesuai dengan tingkat pendidikannya.
Fakta tersebut dihasilkan dari penelitian oleh University of Michigan pada tahun 2014. Ia menjelaskan bahwa ibu yang memiliki latar belakang pendidikan tinggi cenderung dapat memiliki anak yang nantinya mampu mengenyam tingkat pendidikan yang sama.
Ajarkan matematika
6. Mengajarkan matematika sejak dini
Analisis meta data pada tahun 2007 terhadap 35.000 anak usia dini di Amerika Serikat dan Kanada menunjukkan bahwa keterampilan matematika yang diajarkan sedari dini dapat menjadi keuntungan yang besar nantinya.
7. Menjalin hubungan yang positif
Studi tahun 2014 terhadap 243 responden menunjukkan bahwa mereka yang mendapat perlakuan afektif terus menerus selama 3 tahun pertama tumbuh kembangnya dapat tumbuh dan mendapat predikat akademis yang baik saat memasuki umur 30 tahun.
Seperti yang dilaporkan oleh PsyBlog, orang tua yang dapat memberikan perlakuan serta perlindungan kepada buah hatinya dapat berdampak pada pola pikir positif yang mampu berkembang dan dimiliki sang anak. (Vna/Nrm)
Advertisement