Liputan6.com, Jakarta Selama ini para insinyur Indonesia memiliki peran yang besar dalam pembangunan infrastruktur dan pengembangan industri nasional. Ke depan, kontribusi profesi ini diharapkan semakin meningkat untuk mempercepat pertumbuhan serta pemerataan industri.
Menteri Perindustrian (Menperin) Saleh Husin mengatakan, para insinyur tersebut nantinya diharapkan juga mampu berperan besar saat Indonesia memasuki Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).
"Insinyur kita sudah berkiprah sejak masa kemerdekaan hingga kini. Sejak dulu para insinyur memiliki semangat kemandirian membangun Tanah Air dan menjadi aktor utama infrastruktur serta daya saing industri," ujarnya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu (13/12/2015).
Kebijakan terkait Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), lanjutnya, juga diharapkan memacu keterlibatan insinyur untuk mendongkrak kinerja manufaktur maupun sektor lainnya.
Selain itu, Saleh mengakui komunikasi Kementerian Perindustrian dengan para insinyur yang bergabung dalam Persatuan Insinyur Indonesia (PII) turut memberi sumbangsih pemikiran dalam kebijakan strategis yang berorientasi pada kepentingan industri nasional.
Saleh juga mendorong para insinyur ini terus terlibat langsung dalam penguatan dan peningkatan daya saing industri nasional khususnya dalam segi sumber daya manusia (SDM) dalam menghadapi pasar bebas yang sudah di depan mata.
Baca Juga
Advertisement
Sementara itu, Ketua Umum PII Bobby Gafur Umar mengatakan pihaknya siap mendukung kemandirian industri dan infrastruktur.
"Sudah banyak produk yang dihasilkan oleh industri kita dan itu dikembangkan oleh rekan-rekan insinyur. Langkah Kemenperin yang bersama BPKP mengaudit TKDN dalam proyek pengguna APBN sangat berarti dan membuktikan kita punya tujuan konkrit yang sama," kata dia.
Bobby juga mengungkapkan pesan Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar PII meneruskan langkah-langkah yang telah dilakukan untuk meningkatkan kontribusi insinyur Indonesia dalam memandirikan pembangunan dan memperkokoh daya saing. Ke depan, koordinasi PII dengan kementerian, lembaga negara, swasta dan asosiasi terus dilakukan.
"Contoh nyatanya, PII terus mendorong klausul-klausul spesifikasi pengadaan dalam proyek-proyek memberi ruang lebih besar bagi digunakannya produk dalam negeri. Kita siap berkompetisi karena yakin produk kita berkualitas," tandasnya. (Dny/Nrm)