Tahun Depan Daihatsu Gunakan Strategi Ini

2015 merupakan tahun yang berat untuk industri otomotif nasional.

oleh Septian Pamungkas diperbarui 14 Des 2015, 06:02 WIB
Pengunjung melihat-lihat produk terbaru Daihatsu Copen yang dipamerkan di Jakarta Auto Show 2015, Rabu (28/10/2015). Jakarta Auto Show 2015 berlangsung pada 28 Oktober hingga 1 November 2015. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - 2015 merupakan tahun yang berat untuk industri otomotif nasional. Perekonomian yang tidak stabil dan daya beli masyarakat yang menurun membuat penjualan mobil tahun ini lebih sedikit dibanding tahun sebelumnya.

Guna menghadapi pasar tahun depan, PT Astra Daihatsu Motor (ADM) memiliki sejumlah strategi yang akan dijalankan. Rudy Ardiman, Division Head Corporate Planning ADM mengatakan, untuk strategi pihaknya tidak mengedepankan satu misi saja.

"Kalau strategi itu kami berpikirnya tidak cuma satu, tetapi berpikirnya lengkap. Setidaknya kami punya empat pilar yang bisa dijalankan," katanya saat berkunjung ke Kantor Liputan6.com di kawasan Senayan, Jakarta.

Pertama, menurutnya, memiliki produk yang sesuai dengan permintaan pasar. "Artinya kami selalu melakukan yang namanya survey karena itu menjadi masukan dalam melakukan investment dalam menyediakan produk yang sesuai dengan target,"

"Kedua, terkait dengan network (jaringan) karena bisa jadi orang punya penjualan yang meningkat pesat tetapi tidak didukung dengan aftersales yang lengkap," tambahnya.

Ia menilai, mengenai aftersales ini ada dua hal utama, yakni dari sisi part-nya dan kedua sisi layanannya. "Misalnya bengkelnya cukup, cafe-nya juga cukup dan mudah dijangkau, cepat tanggapnya dan kalau ada permasalahan dengan part juga tidak menunggu lama atau availability-nya terjaga," urainya.

Pembenahan dalam hal jaringan pemasaran dan layanan itu menjadi salah satu kunci. Rudy menyebut, jika growth tinggi tapi tidak disertai pelayanan yang prima bisa menjadi nilai negatif bagi konsumen apalagi calon konsumen.

"Ketiga, terkait dengan standarisasi dari pelayanan bengkel ataupun outlet. Tingkat layanan kita seperti apa sih? sudah seharusnya mau dimanapun juga semua sama, sehingga konsumen ataupun calon konsumen bisa melihat jika kita memiliki suatu standar dan kualitas yang sama walaupun belinya di tempat yang berbeda," jelas Rudy lagi.

Terakhir, menurut Rudy adalah sumber daya manusianya itu sendiri. "Orang-orang ini akan kita bekali terus untuk melayani konsumen baik dari sisi knowledge maupun sikap. Ini dilakukan karena kami mengusung Daihatsu Sahabatku sebagai value, yakni fun, friendly, dan realiable," tutup Rudy.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya