Liputan6.com, Jakarta Membahas masalah pada organ intim wanita tak akan lepas dari keputihan dan infeksi jamur. Padahal, masih ada banyak masalah organ intim wanita yang belum banyak diketahui dan akan fatal jika telat mengetahuinya.
Oleh karena itu sebagai wanita ada baiknya Anda mengenal lebih jauh tentang masalah yang sering muncul di organ intim, seperti yang ditulis Prevention, dilansir Senin, 14/12/2015.
Baca Juga
Advertisement
Vulvodynia
Gejala umum dari vulvodynia dalah rasa nyeri dan terbakar di area vulva. Meski belum dapat diketahui pasti penyebabnya, namun penyakit ini banyak dikaitkan pada perubahan hormon, peradangan atau masalah saraf pada vulva. Salah satu cara untuk menghindarinya adalah hindari memakai pakaian ketat, biasakan membersihkan keringat usai olah raga dan mencuci Miss V usai bercinta.
Trichomoniasis
Trichomoniasis merupakat penyakit menular seksual yang wajiib diwaspadai. Menurut Arlenen Kelber, MD, seorang dokter kandungan di Brook University Hospital, masalah pada organ intim ditandai dengan keluarnya cairan lendir warna kuning pada vagina dan ini bukanlah keputihan. Penyakit ini dapat disembuhkan dengan antibiotik yang dikonsumsi oleh Anda dan pasangan.
Bacterial vaginosis (BV)
BV berbeda dengan infeksi lainnya karena tidak disebabkan oleh faktor luar. BV disebabkan oleh adanya ketidakseimbangan bakteri di dalam vagina. Entah bakteri itu baik atau buruk, menurut Kelber. Dibandingkan infeksi lainnya, BV masih dianggap sebagai masalah pada organ intim wanita yang tak teralu parah. Namun tidak berarti Anda dapat menyepelkannya. Mendiamkan BV tanpa mengobatinya akan membawa Anda pada masalah yang lebih serius.
Benjolan dan varises
Benjolan
Seringkali kita merasakan kehadiran benjolan di area vagina. Benjolan ini biasanya muncul akibat anda baru menjalani cukur rambut atau waxing. Namun jika Anda tidak merasa melakukan pembersihan rambut namun ada benjolan, sebaiknya Anda waspada. Benjolan ini bisa jadi karena dipicu oleh kista bartholin. Di dalam vagina ada dua kelenjar bartholin, kelencar ini mengeluarkan cairan pelumas, namun saat cairan ini tersumbat maka akan ada benjolan yang akan timbul. Tak jarang benjolan ini menjadi bengkak dan terinfeksi.
Untuk mencegahnya bertambah parah, Anda dapat mengompresnya dengan air hangat secara rutin.
Varises vulva
Tak hanya pada kaki, varises juga dapat terjadi pada vulva. Umumnya terjadi pada wanita yang sedang hamil. Hal ini dikarenakan adanya tekanan dari rahim, tekanan darah meningkat, serta sering berdiri lama dengan konsisi menahan beban.
Vaginismus
Vaginimus adalah suatu konsisi dimana setiap melakukan hubungan seks (penetrasi) Anda selalu merasakan rasa nyeri mulai dari vagina hingga panggul. Bahkan beberapa wanita dengan kondisi ini akui jika dirinya tak sanggung untuk bercinta.
Hingga saat ini belum diketahui penyebab pasti. Tapi dibeberapa kasus vaginimus dipicu oleh pelecehan seksual di masa lalu atau adanya cedera.
Advertisement