Seram, Pengawetan Mayat ala Suku Aseki di Papua Nugini

Selama ini banyak dari kita yang mengidentikkan mumi dengan Mesir saja.

oleh Liputan6 diperbarui 14 Des 2015, 15:03 WIB
Mumi, selama ini banyak dari kita yang mengidentikkan dengan Mesir saja.

Citizen6, Jakarta Selama ini banyak dari kita yang mengidentikkan mumi dengan Mesir saja. Padahal sistem 'penguburan' mayat dengan cara mengawetkan jasad terdapat di banyak wilayah. Salah satunya dilakukan juga oleh warga Aseki yang tinggal di Papua Nugini.

Warga asli Aseki atau yang lebih dikenal dengan suku Angga telah melakukan tradisi ini sejak ribuan tahun lalu. Ritual ini cukup mengerikan, yakni dengan mengawetkan jasaf dengan cara pengasapan. Ini adalah cara yang berbeda dengan apa yang dilakukan di Mesir. Orang Mesir kuno membuat mumi dengan cara menutup mayat dengan garam dan campuran rempah-rempah agar jasad mengering.

Mumi, selama ini banyak dari kita yang mengidentikkan dengan Mesir saja.

Proses pengawetan mayat oleh suku Angga ini dimulai dengan mengiris anggota tubuh seperti lutut, siku, kaki, dan persendian lainnya. Isi perut dan lemak dibersihkan lalu dimasukkan ke dalam keranjang bambu.

Mumi, selama ini banyak dari kita yang mengidentikkan dengan Mesir saja.

Mayat-mayat tersebut kemudian diasap di atas nyala api selama kurang lebih sebulan sampai cairan yang ada di tubuhnya menetes habis. Cairan ini kemudian dikumpulkan oleh warga untuk mentransfer kekuatan almarhum

Mumi, selama ini banyak dari kita yang mengidentikkan dengan Mesir saja.

Beberapa menyebutkan bahwa cairan yang keluar dari jasad tersebut digunakan sebagai minyak goreng. Namun kabar ini belum terbukti kebenarannya.

Begitu selesai pengasapan, tubuh-tubuh yang telah mengering tersebut diletakkan di tebing-tebing yang curam.

Mumi, selama ini banyak dari kita yang mengidentikkan dengan Mesir saja.

Sekilas cara ini sangat sadis dan mengerikan. Padahal sebenarnya tujuan dari pengasapan tersebut adalah untuk menghormati orang yang sudah meninggal. (*)

Foto: Ian Lloyd Neubauer/BBC

 

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya