Liputan6.com, Jakarta Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor, Jawa Barat mengimbau masyarakat untuk mewaspadai penularan virus Hepatitis A yang kini tengah mewabah dan menyerang sejumlah mahasiswa IPB. "Memasuki musim penghujan ini kita selalu melakukan kewaspadaan untuk penyakit-penyakit musim dingin seperti diare, DBD, termasuk hepatitis A," kata Kepala Bidang Pencegahan, Pemberantasan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor, dr Koesnadi di Bogor, Minggu.
Menurut Koesnadi, mewabahnya virus Hepatitis A yang menyerah 37 mahasiswa IPB di luar dugaan karena bukan termasuk penyakit yang sering terjadi di musim penghujan. Ia mengatakan, kasus serupa juga pernah terjadi pada Oktober lalu, sebanyak 95 pelajar di Pondok Pesantren Darul Muttaqien, Parung terserang Hepatitis A.
"Ada peningkatan kasus hepatitis A, IPB bukan yang pertama, Oktober lalu 95 pelajar Pondok Pesantren Darul Muttaqien Parung juga mengalami kasus serupa," katanya.
Dia mengatakan, penanganan hepatitis A di Ponpes Darul Muttaqien cukup cepat karena berada di satu kawasan sehingga pola penularan cepat diketahui, sehingga dapat memutus mata rantai penyebarannya. "Berbeda dengan IPB, kasus terjadi terpencar-pencar, jadi sulit untuk mengetahui polanya. Tetapi kita minta yang sakit agar jangan dulu dipulangkan, supaya tidak menjadi penyebar virus," katanya.
Baca Juga
Advertisement
Menurut dia, pasien yang suspect Hepatitis A hendaknya menjalani perawatan medis di rumah sakit, sampai kondisinya pulih agar tidak menularkan ke yang lain. "Hepatitis A ini gejalanya (keluhannya-red) banyak tapi ringan, berbeda dengan Hepatitis B gejalanya sedikit (tidak banyak keluhan-red) tetapi termasuk penyakit berat," katanya.
Selain pemeriksaan kesehatan, IPB juga melakukan sosialisasi mengenai gizi seimbang, keamanan pangan, profil kantin sehat, penyuluhan kebersihan lingkungan di dalam dan luar kampus
Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan IPB, Prof Yonny Koesmaryono mengatakan dari 28 mahasiswa yang menjalani perawatan di rumah sakit sejak dua pekan lalu, kini sudah berangsur pulih dan diperbolehkan pulang. "Hingga Sabtu kemarin masih ada 15 mahasiswa yang dirawat di dua rumah sakit berbeda," katanya. Yonny mengatakan, dari pemeriksaan massal yang dilakukan selama dua hari ini, terdapat 11 mahasiswa yang suspect hepatitis A.
"Mereka sudah dirujuk untuk melakukan tes darah dan mendapatkan perawatan lebih lanjut," katanya. Ia menambahkan, untuk mencegah penularan kejadian luar biasa hepatitis A, IPB melakukan cepat tanggap dengan melaksanakan pemeriksaan kesehatan kepada seluruh mahasiswa.
"Selain pemeriksaan kesehatan, IPB juga melakukan sosialisasi mengenai gizi seimbang, keamanan pangan, profil kantin sehat, penyuluhan kebersihan lingkungan di dalam dan luar kampus," katanya.