Liputan6.com, Yogyakarta - Daerah Istimewa Yogyakarta saat ini tengah bersiaga untuk mengantisipasi banjir. Sebab curah hujan di daerah itu kini terus meningkat. Penjabat Bupati Sleman Gatot Saptadi mengatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak terkait untuk antisipasi bencana saat datangnya musim hujan. Terutama lahar hujan di Sleman.
Gatot juga mengaku sudah meminta masyarakat sekitar sungai yang berada di hulu Merapi untuk mengantisipasi jika hujan deras datang.
"Imbauan di sungai terdekat yang sudah dibekali ilmu mitigasi harus diingat dan dilakukan. Batas bencana dan lain-lain, pada saatnya ada peringatan dari pemerintah bisa langsung evakuasi," ujar Gatot yang juga Kepala BPBD DIY di Sleman, Senin (14/12/2015).
Baca Juga
Advertisement
Gatot menyebut saat musim hujan potensi lahar hujan sangat tinggi. Oleh karena itu penambangan pasir di sungai hulu Merapi harus dihentikan. Sebab, para penambang pasir ini terkadang mengambil pasir di daerah yang dilarang. Padahal masih ada 40 juta meter kubik material yang masih ada di Gunung Merapi.
Selain itu, kata dia penambang pasir ini juga merusak jalur evakuasi. Alhasil, kondisi jalan yang berada di jalur evakuasi rusak karena digunakan truk berat yang melebihi kapasitas. Namun begitu, ujar dia, Kabupaten Sleman akan memperbaiki jalur evakuasi dan menyiapkan jalur khusus penambang pasir.
"Mengurangi beban jalan. Hitungan tonase sudah jelas mesti rusak. Jalan kabupaten itu untuk mendukung 6 ton, tapi truknya lihat truknya muncup-muncup (melebihi kapasitas), bahkan bawa batu itu lebih dari 10 ton maka cepat rusak," ujar Gatot.