Liputan6.com, Jakarta - Kasus dugaan pencatutan nama Presiden Joko Widodo dan wakilnya, Jusuf Kalla, terkait perpanjangan kontrak karya PT Freeport Indonesia mulai memasuki babak baru.
Kasus yang melibatkan Ketua DPR Setya Novanto, Presdir Freeport Maroef Sjamsoeddin dan pengusaha minyak Riza Chalid ini sudah beberapa kali menggelar sidang di Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD).
Advertisement
Kali ini giliran Menko Polhukam Luhut Binsar Pandjaitan yang dihadirkan menjadi saksi, karena namanya sebanyak 66 kali disebut dalam rekaman yang diduga berisi suara Setya Novanto, Maroef dan Riza Chalid.
Fakta-fakta baru muncul dalam persidangan itu, tidak hanya itu, tiba-tiba ada kejutan misterius di tengah jalannya sidang MKD Luhut. Apa itu?
Berikut Selengkapnya....
1. Sidang Langsung Panas
Sesaat setelah Luhut memberikan keterangannya, sidang yang dipimpin Wakil Ketua MKD dari Fraksi Gerindra Sufmi Dasco Ahmad itu langsung memanas. Awalnya, Dasco membagi anggota MKD untuk dapat giliran bertanya kepada Luhut sesuai barisan duduknya, yakni barisan kanan, tengah lalu kiri. Namun, hal tersebut langsung diprotes anggota MKD dari Fraksi Nasdem Akbar Faizal.
"Tidak bisa seperti itu, itu tidak adil," kata Akbar di ruang sidang MKD, Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (14/12/2015).
Mendapat protes tersebut, Dasco pun menyampaikan, dia berhak mengatur jalannya persidangan. "Saya di sini yang memimpin sidang, supaya tertib," jawab Dasco.
"Tertib bagi Anda, tapi tidak tertib bagi kami. Anda sudah seperti diktator di sini," ucap Akbar dengan nada tinggi.
Advertisement
2. Pengakuan Luhut
Menko Luhut menghadiri panggilan sidang Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) di DPR RI. Dalam sidang itu ia mengakui pernah bertemu dengan bos PT Freeport Jim Bob alias James R Moffet di Amerika Serikat.
Hal tersebut diungkapkan Luhut menjawab pertanyaan anggota MKD dari Fraksi Nasdem Akbar Faizal. "Betul Anda perah bertemu Jim Bob?" tanya Akbar dalam sidang MKD di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (14/12/2015).
"Betul. Saya pernah ketemu dengan Jim Bob sekitar 4 tahun lalu," jawab Luhut.
Lalu, Akbar yang juga anggota Komisi III DPR itu menanyakan apa tujuan pertemuan tersebut.
"Berbisnis, karena saya juga pengusaha. Waktu itu saya tanya kenapa memilih saya menjadi partnernya, dia jawab karena menyangkut soal polemik Freeport," kata Luhut.
3. Luhut Menghadap SBY
Dalam kesempatan itu, Luhut pun membeberkan usai bertemu dengan Jim Bob, dia langsung bertemu dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) serta Menko Perekonomian Hatta Rajasa dan Menteri Keuangan Agus Martowardojo.
"Saya juga menghadap Pak Presiden SBY. Juga ketemu Menko Perekonomian dan Menkeu. Intinya menghadap pemerintah (membicarakan tawaran Jim Bob)," ungkap Luhut.
Meski demikian, dia menegaskan, pemerintah saat itu menolak tawaran dari Freeport.
"Saat menghadap pemerintah, pemerintah tidak setuju. Dengan permintaan itu. Ya sudah tidak dilanjutkan," ucap Luhut.
Advertisement
4. Bantah 'Perang Geng'
Luhut Binsar Pandjaitan menepis adanya isu 'perang antar geng' dalam proses negosiasi perpanjangan kontrak PT Freeport Indonesia, yakni antara geng Luhut dan geng Jusuf Kalla.
"Enggak ada itu (perang). Wapres itu kan atasan saya. Tidak ada lah gitu-gituan (perang antar geng)," tegas Luhut di sela-sela sidang MKD di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (14/12/2014).
Sebelumnya, Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli mengatakan, konflik Freeport yang di dalamnya berisi pencatutan nama Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla, memang sengaja dimunculkan agar publik mengetahui terjadinya kolusi dalam perpanjangan kontrak Freeport.
1. Amien Rais Muncul
Entah apa maksud kehadiran tiba-tiba mantan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais, yang tidak biasanya ada di Gedung DPR, Senayan, Jakarta lalu tiba-tiba secara sengaja melewati ruangan Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR di lantai 2 Gedung Nusantara II.
Kehadiran Amien tentu saja langsung mengundang perhatian awak media yang sedang mengamati jalannya sidang MKD dari luar ruangan, dengan saksi Menko Polhukam Luhut Binsar Pandjaitan.
Namun kedatangan 'misterius' Amien kali ini seakan-akan ingin mengklarifikasi isu keterlibatan dirinya terkait dengan PT Freeport Indonesia. Di hadapan para awak media, dia menantang untuk membuktikan dirinya pernah atau masih menjabat sebagai komisaris perusahaan tersebut.
"Kalau bisa buktikan saya pernah jadi komisaris Freeport, saya jalan engklek dari Jakarta ke Freeport," ujar Amien di depan ruangan MKD DPR RI, Jakarta, Senin (14/12/2015).
Advertisement