Liputan6.com, Jakarta Sebuah pameran seni tengah berlangsung di Louisiana Museum of Modern Art, Denmark. Berjudul `In Infinity`, pameran itu berlangsung hingga 24 Januari 2016.
Isi dari ekshibisi itu adalah karya-karya dari seniman kontemporer asal Jepang, Yayoi Kusama. Kusama yang kelahiran tahun 1929 itu merupakan salah satu seniman yang namanya telah menggaung di dunia seni kontemporer dunia dan dikenal dengan aneka motif polkadot dalam karya-karyanya.
Di balik nama besarnya, Kusama memiliki sisi diri yang menarik. Berikut ini adalah 4 di antaranya seperti dilansir dari situs AnOtherMag.com.
Baca Juga
Advertisement
Obsesi pada fesyen
Pada tahun 1960, ia meluncurkan label fesyennya sendiri. Pada tahun 2012, Kusama berkolaborasi dengan rumah mode Louis Vuitton dalam sebuah koleksi yang meledak di pasaran.
37 tahun tinggal di RS ganguan jiwa
Ia pernah menghadapi problem bisnis sebagai art-dealer, Yayoi Kusama mulai mengalami gangguan mental. Ia pun akhirnya berakhir di sebuah rumah sakit di Jepang. Yang mengejutkan adalah Kusama memutuskan tinggal dan mentap di sana sejak 1977.
Diusir dari Venice Biennale
Pertama kali berpartisipasi di Venice Biennale pada tahun 1966, Kusama menampilkan karya berjudul `Narcissus Garden`. Karya tersebut terdiri dari ratusan cermin yang kemudian dijualnya seharga US$ 2 untuk tiap kepingnya. Ia menjual cermin-cermin itu sambil mengenakan kimono. Tindakannya yang didasari ide mengenai komersialisasi seni, ternyata tak sesuai dengan ketentuan penyelenggara hingga ia dikeluarkan dari event tersebut.
Karyanya terjual sangat mahal
Kusama saat ini memegang rekor seniman wanita yang masih hidup dengan karya termahal yang dilelang. Karya berjudul `White Net No.28` tahun 1960 laku seharga US$7,1 juta (sekitar Rp 100 miliar) di tahun 2014.
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6