Liputan6.com, Jakarta - Ekonom Group Research DBS Bank Ltd, Gundy Cahyadi meramalkan angka neraca perdagangan November ini akan kembali mencatat surplus sebesar US$ 900 juta. Proyeksi tersebut lebih rendah dibanding realisasi surplus pada bulan sebelumnya US$ 1,01 miliar.
"Pertumbuhan ekspor terkontraksi minus 10,2 persen, sedangkan impor lebih besar minus 19,1 persen. Sehingga neraca perdagangan November diperkirakan US$ 900 juta," jelas dia di Jakarta, Selasa (15/12/2015).
Gundy menuturkan, proyeksi surplus neraca perdagangan didorong dari penurunan permintaan impor yang lebih tinggi ketimbang pemulihan pertumbuhan ekspor.
Baca Juga
Advertisement
"Nilai dan volume ekspor terus menurun tahun ini. Sedangkan impor bulanan anjlok sekitar 30 persen sejak awal 2014 karena pelemahan rupiah," kata Gundy.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan perkembangan neraca perdagangan Indonesia periode Oktober 2015 mencapai US 1,01 miliar, Secara kumulatif sepanjang Januari-Oktober ini, neraca perdagangan menembus US$ 8,16 miliar.
Nilai ekspor pada bulan kesepuluh sebesar US$ 12,08 miliar atau turun 4 persen dibanding September lalu. Sedangkan impor mengalami penyusutan 4,27 persen menjadi US$ 11,07 miliar dari September 2015. (Fik/Ahm)
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6