Lima Pilar Wujudkan Poros Maritim

Menko Rizal menandatangani perangko Prisma Komodo 2016 bersama Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Ade Supandi.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 15 Des 2015, 14:06 WIB
Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli menjawab pertanyaan dalam acara temu wicara bersama wartawan di rumah dinasnya di Jakarta, Rabu (25/11). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli menyebut ada lima pilar penting untuk mewujudukan Indonesia sebagai poros maritim dunia. Menurut Rizal, hal pertama yang mesti dilakukan adalah membangun budaya martim. Dia bilang, mesti mengembalikan spirit masyarakat jika Indonesia pernah berjaya di lautan.

Pilar kedua adalah menjaga sumber daya laut. Rizal menuturkan pemerintah sendiri telah melakukan penindakan tegas terhadap pencurian ikan. Pemerintah melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan telah mengeluarkan beberapa aturan untuk untuk menjaga sumber daya laut dan menjadikan nelayan domestik sebagai ujung tombak.


"Selama ini tidak ada industrialisasi ikan. Selain meningkatkan kemampuan nelayan, makanya kita membangun ini agar punya nilai tambah sektor perikanan," ujar Rizal dalam seminar 'Mewujudkan Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia' yang diadakan oleh TNI Angkatan Laut di Balai Samudera, Jakarta, Selasa (15/12/2016).

Pilar yang ketiga adalah mendorong pembangunan infrastruktur. Pemerintah sendiri telah mencanangkan tol laut untuk menunjang akses antar pulau. "Gap di antara wilayah masih luas, poros maritim tidak akan terwujud," ujarnya.

Keempat, mendorong diplomasi maritim. Dia bilang pemerintah mengajak mitra Indonesia untuk bekerja sama. Terakhir, memperkuat basis pertahanan sektor maritim."Indonesia memiliki kemampuan untuk meningkatkan pertahanan di sektor maritim," tandas dia.

Perangko komodo

Dalam rangkaian acara seminar tersebut, Menko Rizal juga menandatangani perangko Prisma Komodo 2016 bersama Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Ade Supandi dan Kasum Laksamana Madya TNI Didit Herdiawan.

TNI Angkatan Laut memilih perangko sebagai salah satu media promosi dan sarana publikasi yang bertujuan untuk menyampaikan dan mempromosikan kegiatan Komodo Exercise 2016. Untuk diketahui, Komodo Exercise merupakan latihan multilateral yang diselenggarakan oleh TNI AL. Dilaksanakan secara rutin setiap dua tahun sekali, Komodo Exercise diikuti oleh negara-negara anggota ASEAN Plus.

Latihan ini difokuskan pada skenario latihan operasi perdamaian di wilayah maritim, dan menjadi salah satu event yang penting dikarenakan penyelenggaraan latihan ini akan dirangkai bersama 15th Western Pacific Naval Symposium (WPNS) and International Fleet Review (IFR) yang akan dilaksanakan pada 12 hingga 16 April 2016 di Padang dan Kepulauan Mentawai. (Amd/Gdn)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya