Liputan6.com, Paris - Untuk kali ketiga dalam tiga musim terakhir Paris Saint-Germain (PSG) menghadapi Chelsea di fase knock-out Liga Champions. Pada musim 2013-14, PSG bertemu Chelsea di perempat final. Agregat gol saat itu sama kuat 3-3. Tapi, Chelsea lebih berhak ke semifinal karena mampu mencetak gol ke kandang lawan.
Semusim kemudian, kedua kesebelasan kembali bertemu. Tapi, di perdelapan final. Kali ini, juara Ligue 1 Prancis itu yang menyingkirkan Chelsea meski agregat gol 3-3. Ini dikarenakan PSG mencetak dua gol di gawang Chelsea.
- Casillas: Konflik Pique dan Arbeloa Tidak Perlu!
- Legenda Barcelona Cetak Gol dari Tengah Lapangan
- Bintang PSG Tak Tergoda Rayuan MU
Advertisement
Baca Juga
- Casillas: Konflik Pique dan Arbeloa Tidak Perlu!
- Legenda Barcelona Cetak Gol dari Tengah Lapangan
- Bintang PSG Tak Tergoda Rayuan MU
Dan musim ini, PSG kembali bertemu Chelsea di perdelapan final. Bedanya kali ini adalah performa PSG di Ligue 1 tetap bersinar dengan memuncaki klasemen sementara. Sementara Chelsea di peringkat 16 klasemen Liga Premier Inggris dengan poin 15, beda satu angka dari tim yang ada di zona degradasi.
Namun, buruknya performa Chelsea di liga domestik tidak menjadi patokan bagi PSG. Bahkan, kapten PSG Thiago Silva mengingatkan timnya harus tetap mewaspadai klub asuhan Jose Mourinho itu.
"Lebih berbahaya. Jika Anda tahu sedikit tentang sepak bola, saat ini PSG adalah favorit untuk maju ke perempat final, dan itu adalah tanggung jawab besar," kata Silva saat ditanya apakah Chelsea bakal menimbulkan ancaman seperti dilansir Goal, Selasa (15/12/2015).
"Ini baik bagi para penggemar, tapi juga tekanan ekstra. Kami semacam memiliki kewajiban untuk melalui fase ini."
"Tapi, kita semua tahu bahwa sepak bola adalah permainan yang sangat ketat, bahkan lebih ketika datang ke Liga Champions," pungkas bek asal Brasil itu.