Incar Dana Rp 7,5 Triliun, Rimo Kembali Ajukan Rights Issue

PT Rimo International Lestari Tbk melepas 28,39 miliar saham dengan harga pelaksanaan Rp 265.

oleh Agustina Melani diperbarui 15 Des 2015, 17:10 WIB
Papan harga saham terpampang di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (30/7/2015). Setelah terus melemah, IHSG akhirnya menguat 29,82 poin atau 0,61 persen) ke level 4.750,31. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - PT Rimo International Lestari Tbk (RIMO), perusahaan bergerak di usaha perdagangan dan keagenan kembali mengajukan rencana penawaran umum terbatas/rights issue dengan mekanisme Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD). Rencana rights issue itu dilakukan pada awal 2016.

Mengutip prospektus singkat yang ditulis Selasa (15/12/2015), perseroan akan melepas 28,39 miliar saham dengan nilai nominal Rp 250. Harga penawaran rights issue sebesar Rp 265 per saham. Jadi total dana yang akan diraup dari hasil rights issue sekitar Rp 7,52 triliun.

Dalam pelaksanaan HMETD ini, setiap pemegang saham yang memiliki dua saham yang namanya tercantum dalam Daftar Pemegang Saham (DPS) pada 11 Februari 2016 berhak atas 167 HMETD.

Dana hasil rights issue itu sebagian besar digunakan untuk akuisis 99,99 persen saham PT Hokindo Meditama. Yang menjadi pihak penjual yaitu PT Fajarindah Megah Perkasa. Sedangkan sisanya untuk penyertaan modal saham di PT Hokindo Meditama, kemudian untuk membayar kewajiban dan modal kerja perseroan.

Apabila pemegang saham tidak mengeksekusi rights issue tersebut maka akan mengalami penurunan persentase kepemilikan saham sekitar 98,81 persen. Bila saham yang ditawarkan dalam rights issue itu tidak seluruhnya diambil oleh pemegang saham maka sisanya akan dialokasikan kepada pemegang saham lainnya yang pemesanannya lebih besar.

Jika usai alokasi saham masih terhadap sisa saham yang ditawarkan maka para pembeli siaga akan membeli semua sisa saham. Namun perseroan tidak menyebutkan siapa pembeli siaga dalam pelaksanaan rights issue.

Untuk melakukan aksi korporasi ini, perseroan akan meminta persetujuan pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPLSB) pada 29 Januari 2016.

Pemegang saham perseroan sebelum rights issue antara lain PT Optima Kharya Capital Securities sekitar 15,35 persen, PT Inti Fikasa Securindo sebesar 14,90 persen, dan PT Rimo Indonesia Lestari sebesar 10,54 persen, serta masyarakat sekitar 39,73 persen.

Sebelumnya perseroan pernah mengajukan rencana rights issue pada Agustus 2015. Akan tetapi, rencana itu belum dapat dilaksanakan.

Perseroan gagal melakukan RUPSLB sebanyak empat kali. Total dana yang diincar pun cukup besar saat itu mencapai Rp 8,1 triliun. Saham PT Rimo International Lestari Tbk ditransaksikan di level harga Rp 190 per saham. (Ahm/Igw)

 

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya