Punya Informasi Soal Pria Ini, Anda Bisa Dapat Duit Rp 69 Miliar

Joaquin "El Chapo" Guzman, seorang narapidana kasus obat-obatan terlarang yang kini tengah berkeliaran bebas di tengah masyarakat.

oleh Siska Amelie F Deil diperbarui 15 Des 2015, 21:33 WIB
Joaquin "El Chapo" Guzman

Liputan6.com, Jakarta - Dengan catatan kriminal yang hebat dan anggapan dapat membahayakan masyarakat, pemerintah Meksiko berani mengeluarkan uang dalam jumlah besar untuk menangkap satu buronan saja.

Adalah Joaquin "El Chapo" Guzman, seorang narapidana kasus obat-obatan terlarang yang kini tengah berkeliaran bebas di tengah masyarakat dan menjadi buruan kepolisian Meksiko.

Guzman menjadi buronan polisi sejak Juli, sejak dia kabur dari penjara dengan sistem keamanan super tinggi. Hebatnya, dia mampu kabur melalui sebuah terowongan saja.

Ini memang bukan pertama kalinya Guzman mampu lolos dan melarikan diri dari penjara. Dia bahkan pernah kabur dari penjara dengan bersembunyi di dalam keranjang cucian petugas pada 2001.

Kini bagi siapa saja yang mampu membantu polisi menjebloskan Guzman kembali ke penjara, pemerintah Meksiko menawarkan hadiah senilai  US$ 3,5 juta atau Rp 48,5 miliar (kurs: Rp 13.855/US$). Dengan jumlah uang tersebut, Anda bisa menjadi miliarder dadakan.

Berikut ulasan singkat mengenai Guzman dan hadiah bagi siapa saja yang mampu menangkapnya seperti dilansir dari CNN Money, Telegraph.co.uk, Huffington Post, dan sejumlah sumber lain, Selasa (15/12/2015):


Joaquin “El Chapo” Guzman, pengedar narkoba

Joaquin “El Chapo” Guzman, pengedar narkoba

Bagi Anda yang sama sekali tak pernah mendengar tentang Joaquin “El Chapo” Guzman, ia adalah pengedar obat-obatan di Meksiko. Lebih hebat lagi, ia adalah pimpinan Sinaloa Cartel, organisasi pengedaran narkoba terkuat di dunia.

Lahir di Meksiko, Guzman mulai memasuki bisnis perdagangan narkoba sejak dirinya masih remaja. Tak tamat sekolah, keluarga miskin dan ayah yang kasar karena pengaruh obat-obatan membuat Guzman memilih jalan sendiri.

Mewarisi teritoriti perdagangan sang mantan bos, Guzman mendirikan bisnis sendiri yang dikenal dengan Sinaloa pada 1989. Di bawah arahan Guzman, Sinaloa bahkan mampu mengendalikan perdagangan kokain dari Amerika Selatan ke Amerika Serikat.

Di awal 1990-an, aktivitas terlarang Guzman mulai terlacak oleh FBI mengingat ia mengirimkan barang-barang haram itu ke wilayah Amerika Serikat.

Kala itu, dia dianggap sebagai pengedar obat-obatan terlarang paling berkuasa di Meksiko. Bagaimana tidak, ia memiliki lebih dari 1.000 pembunuh bayaran yang siap melindunginya kapan saja pihak berwajib mengendus tempat persembunyiannya.


Tertangkap dan kabur dari penjara


Tertangkap dan kabur dari penjara

Pada 1993, pihak berwajib di Guatemala berhasil menangkap Guzman dan mengirimnya ke Meksiko. Di sana dia dijebloskan ke dalam penjara dengan sistem keamanan tingkat tinggi dengan vonis selama 20 tahun.

Hebatnya, dari balik jeruji besi, Guzman ternyata tetap mampu mengendalikan bisnisnya. Dia mengatur kunjungan khusus dari beberapa orang kepercayaan demi memutar operasi peredaran narkoba miliknya.

Kisahnya sebagai buronan kembali dimulai pada 2001, saat beberapa petugas yang telah disuap Guzman membantu dia kabur dari penjara. Hanya melalui keranjang cucian. Sebanyak 71 petugas penjara diberikan sanksi berat akibat memberikan bantuan pada Guzman.

Pada 2009, Guzman bahkan tercatat sebagai salah satu orang terkaya dunia dengan kekayaan melebihi US$ 1 miliar. Semua itu diperoleh dari bisnis obat-obatan terlarang.

Pada Februari 2014, Guzman akhirnya berhasil dibekuk di sebuah hotel di Meksiko. Setelah menolak permintaan petugas AS, Presiden Meksiko Enrique Pena Nieto bersumpah Guzman tak akan pernah bisa kabur lagi dari penjara Meksiko.


Kembali buron dengan tawaran hadiah Rp 69,4 miliar

Kembali buron dengan tawaran hadiah Rp 69,4 miliar

Sayangnya, kurang dari 18 bulan kemudian, Guzman berhasil lolos untuk kedua kalinya dari Penjara. Untuk kabur pada Juli 2015, Guzman melarikan diri melalui sebuah terowongan bawah tanah dengan konstruksi di sekitar penjara.

Pemerintah Amerika Serikat bahkan menawarkan uang senilai US$ 5 juta atau Rp 69,4 miliar untuk sebuah informasi yang dapat menggiring polisi menangkap Guzman. Sementara itu, pemerintah Meksiko juga menawarkan uang tunai sebesar US$ 3,5 juta atau Rp 48,5 miliar bagi siapa saja yang dapat menangkap Guzman hidup-hidup.

Pada 17 Oktober 2015, Guzman dilaporkan mengalami luka di wajah dan kakinya setelah kabur dari kejaran pihak militer di Meksiko. Kondisi ini membuat pemerintah semakin gencar mencari tahu di mana keberadaan sang pengedar narkoba kelas internasional tersebut. (Sis/Ndw)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya