Liputan6.com, Jakarta - Ayu Azhari ikut hadir sebagai narasumber dalam acara talkshow Indonesian Lawyer`s Club bersama Nikita Mirzani. Ayu lalu ikut menceritakan pengalamannya membangun karier dalam industri film Tanah Air yang memang tidak mudah. Ayu berpendapat bahwa artis atau yang disebutnya sebagai seniman memang sudah selayaknya diberi ruang kreasi sendiri.
"Saya nggak setuju artis dijadikan ikon prostitusi, di sini ada yang setuju?" tanya Ayu kepada hadirin seperti ditayangkan salah satu stasiun televisi swasta Selasa (15/12/2015).
Jadi menurut saya sudah saatnya negara melihat bahwa artis itu adalah bagian dari lapangan pekerja dan seniman. Harus dipikirkan kesejahteraan dan dan diberi ruang untuk kreativitas supaya tidak terperosok ke hal-hal dia nggak punya lowongan kerja, akhirnya terdesak," lanjut Ayu.
Ayu membenarkan tak ada yang ingin memilih menjajakan tubuhnya untuk rupiah. Namun tak menutup kemungkinan karena memang himpitan ekonomi yang menuntut si pelaku, meskipun banyak juga gaya hidup mewah yang bisa menjadi penyebabnya.
Baca Juga
Advertisement
Ayu lebih jauh menuturkan pengalamannya bermain film di kancah hiburan Tanah Air bukan sesuatu hal yang gampang dan harus melalui proses-proses tertentu seperti mendaftar dalam komunitas film Indonesia sebelum bisa mendapat pengajaran dan peran yang bagus. "Nggak bisa tiba-tiba tenar," katanya.
Wanita bernama asli Siti Khadijah tersebut menilai artis dan seniman di Indonesia saat ini justru dipinggirkan, lalu ketika terjerat kasus nama dan fotonya disebarluaskan.
"Artis bukan hanya yang ada di Jakarta, ya itu perlu dipikirkan kesejahteraan. Supaya nggak terdesak oleh keadaan. Artis itu pekerjaan mulia dan bermartabat karena dekat dengan kecerdasan dan bergaul dengan banyak orang. Saya merasa ada diskriminasi, kalau artis terjerat kasus fotonya di mana-mana. Kalau koruptor, mucikari, narkoba, hampir kita nggak tahu wajahnya yang mana," jelasnya. (Put/fei)