Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri Rapat Pimpinan (Rapim) Tentara Nasional Indonesia (TNI) di Aula Gatot Subroto, Mabes TNI, Cilangkap, Rabu (16/12/2015).
Pada acara yang dihadiri para perwira tinggi (Pati) ini, Presiden Jokowi mengawali arahan dengan memaparkan tantangan yang harus dihadapi Indonesia di bidang ekonomi global.
"Kita menghadapi tantangan-tantangan baru pasca-perang dingin, konstalasi politik, ekonomi berubah sangat cepat sekali. Hal-hal ini yang kita mau tidak mau harus mengikuti, gelombang perdagangan, integrasi kawasan sangat cepat sekali dan ini akan bawa perubahan di setiap negara," ujar Jokowi dalam sambutannya.
Hal tersebut menurut Jokowi patut diwaspadai. Sebagai negara terbesar di kawasan Asia Tenggara, Indonesia harus melihat persaingan dan rivalitas yang terjadi antar-negara kawasan sebagai peluang besar untuk kepentingan nasional.
"Ini harus kita ketahui dan waspadai, kawasan di Asia Timur yang pertumbuhannya bagus akan menjadi pasar bagi produk-produk mana pun dan akan jadi basis produk negara-negara yang siap," ujarnya.
Baca Juga
Advertisement
Jokowi juga menyampaikan bagaimana posisi Indonesia saat ini yang siap masuk dalam komunitas ekonomi internasional. Meski belum diputuskan akan berada di mana posisi Indonesia.
"Yang pasti 2 minggu lagi kita masuk MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN). Itu di lingkungan kita. Kemudian ada yang namanya TPP (Trans Pasific Partnership), lalu ada RCEP. Artinya kita akan ikut yang mana? Semua harus hitung. Apa yang untung? Kalau kita ikut sebuah blok, apa yang tidak menguntungkan, hitungannya harus detail," kata Jokowi.
Selain dihadiri tiga kepala staf angkatan TNI dan 182 perwira tinggi TNI, acara tersebut juga dihadiri beberapa menteri Kabinet Kerja. Menteri yang hadir yaitu Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, dan Kepala Kantor Staf Presiden Teten Masduki.
Selain memberi arahan dalam pembukaan Rapim tersebut, Presiden Jokowi juga akan mengunjungi pameran alutsista (alat utama sistem persenjataan) produksi industri dalam negeri. Beberapa produk yang dipamerkan yaitu produk perlengkapan pertahanan seperti truk muatan angkut prajurit, tank amfibi dan kendaraan sergap dan senjata rudal produksi dalam negeri. (Luqman/Nrm)*