Tren Kamera Entry Level Menurun, Canon Fokus ke Kamera Prosumer

'Saat ini Canon lebih membidik pasar yang lebih tinggi dengan menyasar pengguna prosumer'

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 16 Des 2015, 13:20 WIB
Peresmian Canon Image Square di Bandung (Liputan6.com/Agustinus Mario Damar)

Liputan6.com, Bandung - Banyaknya smartphone dengan fitur kamera mumpumi disebut menjadi salah satu alasan menurunnya penjualan kamera Canon di seri entry level.

"Penjualan kamera entry level dari Canon diketahui memang mengalami penurunan. Hal ini tidak lepas dari banyak pengguna yang lebih memilih menggunakan kamera smartphone untuk mengambil gambar," kata Merry Harun, Canon Division Director PT Datascrip, saat acara peresmian Canon Image Square di Bandung, Selasa (15/12/2015).

Kendati demikian, menurutnya keberadaan kamera smartphone tidak akan bisa menggantikan kamera digital. Sebab, ada ada faktor lain dari sekadar resolusi yang besar. Salah satunya adalah teknologi image processing yang ada di kamera digital.

"Untuk itu, saat ini Canon lebih membidik pasar yang lebih tinggi dengan menyasar pengguna prosumer," tambah wanita asal Bandung tersebut.

Hal senada juga diungkapkan oleh Angelie Ivone, Marketing Manager Image Communications Products Division PT Datascrip tentang penurunan penjualan kamera seri entry level dari Canon.

"Kamera dengan kisaran harga Rp 1 jutaan, sekarang ini diketahui banyak mengalami penurunan penjualan. Sementara itu, seri-seri mid to high Canon tidak terkena dampak tersebut," ujar Angelie.

Hal yang ditengarai menjadi salah satu penyebab tren ini, lanjut Angel, adalah cukup banyaknya pemakai kamera seri mid to high Canon yang mementingkan sisi kualitas. Jadi, para pemakai ini tidak ragu untuk kemudian membeli kamera seri kelas menengah hingga kelas atas.

Berbeda dengan seri entry-level yang sangat terasa mulai tergerus dengan kehadiran smartphone berkamera. Oleh karena itu, Canon mengungkap akan lebih berfokus pada seri-seri kamera mid to high.

"Canon akan fokus ke pasar menengah ke atas sebab memang pasarnya masih ada. Dan tidak hanya persoalan harga, namun kualitas juga jadi alasan konsumen lebih memilih seri-seri tersebut", pungkas Angel.

(Dam/Isk)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya