Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan kembali bakal mengurangi jumlah Public Service Obligation (PSO) atau subsidi kereta api kelas ekonomi jarak jauh.
Direktur Jenderal Perkeretaaapian Kemenhub Hermanto Dwiatmoko mengungkapkan, pengurangan subsidi untuk kereta api kelas ekonomi jarak jauh tersebut akan dialokasikan untuk KRL Jabodetabek.
"Subsidi KRL mungkin sekitar Rp 1 triliun pada 2016 dari tahun ini sekitar Rp 900 miliar," kata Hermanto di Hotel Mercure, Jakarta, Rabu (16/12/2015).
Baca Juga
Advertisement
Realokasi subsidi, Hermanto menilai sudah menjadi keharusan mengingat kereta ekonomi jarak jauh tidak banyak yang setiap hari menggunakannya. Berbeda dengan KRL yang animo penggunanya setiap tahun selalu melonjak.
Tidak hanya di KRL, pemberian subsidi untuk tahun depan masih akan dialokasikan untuk kereta antar kota di beberapa daerah seperti salah satunya Prameks untuk relasi Solo-Yogyakarta-Kutoarjo.
"Kalau KRL itu kita naikkan Rp 1.000 saja sudah protesnya di mana-mana, padahal tiket KRL itu sudah terlalu murah," kata Hermanto.
Mengenai anggaran subsidi mencapai sekitar Rp 1,7 triliun pada 2016, Hermanto menuturkan, dirinya belum bisa memastikan berapa alokasi subsidi untuk KRL dan jenis kereta lainnya mengingat penandatanganan PSO baru akan dilakukan minggu depan. (Yas/Ahm)
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6