Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo menghadiri Rapat Pimpinan (Rapim) TNI di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur. Dalam arahannya, Jokowi meminta seluruh prajurit TNI untuk tidak terlibat dalam politik praktis dan terus mendukung setiap kebijakan pemerintah dan fokus menjaga pertahanan dan keamanan negara.
"Saya minta prajurit TNI untuk tidak terlibat politik praktis, tapi terus mendukung kebijakan negara," ujar Jokowi di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta, Rabu, (16/12/2015).
Jokowi juga meminta TNI terus satu komando, tegak lurus, dan menjaga loyalitas pada pimpinan. "TNI harus taat pada perintah presiden sebagai panglima tertinggi. Rantai komando harus ditegakkan, tegak lurus, tidak ke mana-mana," ujar Jokowi.
Jokowi juga meminta agar prajurit TNI meningkatkan kapasitasnya sebagai tentara profesional yang menjaga pertahanan dan keamanan negara.
Baca Juga
Advertisement
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo juga mengingatkan anggotanya untuk tidak terlibat dalam politik praktis. Berdasarkan pengalaman di masa lalu, keterlibatan TNI di dunia politik hanya membuat TNI hancur.
"TNI bisa hancur bila masuk ke politik. Kami tidak mau mengulangi hal itu. Persatuan komando juga harus terwujud," kata Gatot.
Selain dihadiri 3 kepala staf TNI dan 182 perwira tinggi, Rapim TNI juga dihadiri beberapa menteri Kabinet Kerja. Di antaranya Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, dan Kepala Kantor Staf Presiden Teten Masduki.
Selain memberi arahan, Jokowi juga mengunjungi pameran alutsista (alat utama sistem persenjataan) produksi industri dalam negeri. Beberapa produk yang dipamerkan yaitu perlengkapan pertahanan seperti truk muatan angkut prajurit, tank ampibi dan kendaraan sergap dan senjata rudal produksi dalam negeri.