Liputan6.com, Probolinggo - Erupsi atau letusan Gunung Bromo masih terus terjadi. Gunung api yang terletak di perbatasan 4 kabupaten di Jawa Timur, itu masih menyemburkan abu vulkanik hingga sore tadi. Asap sulfatara kelabu dan kecokelatan membubung sekitar 1.250 meter dari puncak kawah.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan ini berdasarkan data yang diperoleh sore tadi sekitar pukul 16.00 WIB.
Kendati demikian, status Gunung Bromo belum berubah. "Status Gunung Bromo masih Siaga," imbuh Sutopo dalam keterangan tertulis yang diterima, Rabu (16/12/2015).
Baca Juga
Advertisement
Terkait aktivitas vulkanik Bromo, Sutopo mengungkapkan, pihak BNPB berkoordinasi dengan Kepala Pelaksana BNPB Pasuruan. Terutama mengenai dampak letusan Gunung Bromo.
"Daerah terdampak di Kecamatan Tosari dan Kecamatan Tutur. Untuk itu, rambu dan jalur evakuasi telah dipasang bersama Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait," kata Sutopo.
Sejauh ini, menurut Sutopo, bantuan logistik telah diterima dari BPBD Provinsi Jawa Timur. Bantuan ini berupa 5.000 masker dan 10 paket kesehatan. Namun, secara umum dampak erupsi Bromo di Pasuruan masih terkendali.
Sementara di Malang, Bandara Abdul Rachman Saleh masih ditutup pada hari ini. Penutupan bandara sebagai dampak letusan Gunung Bromo.
"Secara umum dampak erupsi Bromo di wilayah Kabupaten Probolinggo, Pasuruan dan Malang masih pada situasi aman dan tetap pada status Siaga Darurat. Jika terdapat hujan abu, masih dalam kategori tipis," tutup Sutopo Purwo Nugroho.