Bulog Bakal Impor Jagung 2,4 Juta Ton Tahun Depan

Perum Bulog akan kembali mengimpor komoditas jagung sekitar 2,4 juta ton pada 2016

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 16 Des 2015, 21:21 WIB
Gedung Bulog (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Liputan6.com, Jakarta - Setelah impor beras 1,5 juta ton dari Vietnam, pemerintah memastikan Perum Bulog akan kembali mengimpor komoditas jagung sekitar 2,4 juta ton pada 2016. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini ditugasi impor 600 ribu ton jagung di kuartal I 2016.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution mengungkapkan, Indonesia belum sanggup memenuhi kebutuhan jagung dari dalam negeri. Sementara total kebutuhan jagung untuk industri mencapai 8,6 juta pada tahun depan.

"Kalau jagung kan kita agak kurang, karena belum bisa dipenuhi dari dalam. Jadi tahun depan, akan ada impor jagung yang dilakukan Bulog," kata Darmin saat ditemui di kantornya, Jakarta, Rabu (16/12/2015).

Mantan Gubernur Bank Indonesia (BI) mengaku, pemerintah dan Bulog akan mengevaluasi angka impor jagung setiap tiga bulan dengan melihat pergerakan stok dan permintaan serta harga jagung di tingkat petani maupun pasar.

Saat ditanyakan mengenai asal impor jagung, Darmin mengaku itu menjadi urusan Bulog. Namun ia bilang, impor jagung dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pakan ternak.

"Dari mana impornya kita tidak atur-atur, biar Bulog yang mencari dan melakukan impor supaya tidak terjadi impor berlebih dan menekan harga. Impor jagung untuk makanan ternak," jelas Darmin.

Pemerintah dan Bulog, sambungnya, harus cepat dan cermat dalam menghitung kebutuhan impor jagung guna mencegah terjadinya kenaikan harga pakan ternak akibat kekurangan stok. Ujung-ujungnya menghindari peningkatan harga ayam di pasaran.

"Itu yang akan menentukan apakah pemerintah cukup canggih atau tidak. Jadi harus cermat dan cepat menghitungnya," terang Darmin.

Sementara itu, Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian, Panggah Susanto menambahkan, pemerintah dan Bulog menghitung kebutuhan impor setiap bulannya sebanyak 200 ribu ton. "Jadi kalau setahun, impornya 2,4 juta ton tahun depan. Sedangkan total kebutuhan industri 8,6 juta ton di 2016," ucapnya.   

Diakui Direktur Utama Perum Bulog, Djarot Kusumayakti mengatakan, perusahaan telah mendapatkan penugasan untuk mengimpor jagung sebanyak 600 ribu ton di kuartal I tahun depan.(Fik/Ndw)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya