Liputan6.com, Jakarta - Pengunduran diri Setya Novanto sebagai Ketua DPR direspons beragam oleh berbagai pihak, tak terkecuali Wakil Presiden Jusuf Kalla. Bagi Wapres yang akrab dengan sapaan JK, keputusan pengunduran diri Setya Novanto sangat baik.
"Pertama itu menurut saya cara yang baik, tapi sedikit telat. Harusnya mundurnya minggu lalu, tapi okelah, baguslah," ujar JK di rumah dinas Wapres, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (16/12/2015) malam.
Bagi politikus senior Partai Golkar tersebut, keputusan mundur Setya Novanto atau Setnov dari jabatan tidak banyak berpengaruh pada hasil sidang Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD). Hal ini mengingat mayoritas anggota MKD menganggap pelanggaran etik Setnov masuk kategori sedang, sehingga harus dicopot dari jabatan Ketua DPR.
Baca Juga
Advertisement
"Karena bagaimanapun mundur atau tidak akan dimundurkan. Sudah tak ada arti lagi, karena besok juga harus mundur. Tanpa minta mundur besok juga mundur," imbuh JK.
Keputusan Setya Novanto mundur dari jabatannya saat sidang MKD masih berlangsung. Dari 17 anggota MKD, 15 sudah menyampaikan keputusan. 9 Anggota MKD menyatakan politikus Partai Golkar itu membuat pelanggaran kategori sedang. Sedangkan 6 lainnya menyatakan pelanggaran berat.
Sidang kemudian diskors dan dilanjutkan untuk mendengar keputusan 2 anggota MKD tersisa. Saat skors itulah, Setya Novanto mengirim surat yang menyatakan diri untuk mundur.