Liputan6.com, Jakarta - Mundurnya Setya Novanto sebagai Ketua DPR tidak hanya berdampak pada kasus etik yang ditangani Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD). Aksi berani MKD 'melengserkan' Setnov juga dinilai bisa memulihkan martabat DPR.
"Pastilah, hanya pelan-pelan, tak bisa sekaligus," kata Wakil Presiden Jusuf Kalla di rumah dinasnya di Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (16/12/2015).
Martabat DPR memang tidak simsalabim pulih seiring dengan mundurnya Setya Novanto. Hanya saja, rakyat sudah bisa melihat kinerja MKD yang bisa membuat politisi Partai Golkar itu mundur.
Baca Juga
Advertisement
"Tapi setidaknya orang akan melihat bahwa MKD itu mempunyai keputusan yang diterima. Dan akibatnya ketuanya mundur. Itu kan sesuai harapan masyarakat," imbuh JK.
Dalam sidang, anggota MKD dari partai yang semula terlihat membela Setnov seketika berubah memberikan penilaian pelanggaran berat pada sang ketua. Tapi, ada kecurigaan hal ini hanya manuver politik agar proses diperpanjang melalui panel.
Memanggapi hal itu, JK tidak mau ambil pusing. Yang paling penting masalah etik saat ini sudah selesai.
"Ya banyak perkiraan, tapi yang penting sudahlah selesai. Tak usah persoalkan manuver atau tidak," tukas JK.