Kenaikan Suku Bunga Angkat Bursa AS

Pasar saham sempat melemah sesaat usai pernyataan The Fed tentang suku bunga, namun kemudian menguat ke posisi lebih tinggi.

oleh Nurmayanti diperbarui 17 Des 2015, 05:01 WIB
(Foto: Reuters)

Liputan6.com, New York - Pasar saham Amerika Serikat (AS) menguat pada penutupan perdagangan Rabu (Kamis waktu Jakarta), dipicu keputusan Bank Sentral AS (The Fed) yang menaikan suku bunga acuan untuk pertama kalinya dalam sembilan tahun.

Melansir laman Wall Street Journal, Kamis (17/12/2015), pasar saham sempat melemah sesaat usai pernyataan The Fed tentang suku bunga, namun kemudian menguat ke posisi lebih tinggi.

Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup naik 225 poin, atau 1,3 persen menjadi 17.750. Sementara indeks S&P 500 dan Nasdaq Composite naik 1,4 persen.

The Fed mengumumkan kenaikan suku bunga acuan sebesar 0,25 persen, setelah dipatok nol persen sejak Desember 2008. Kenaikan suku bunga ini memang dinanti para investor.

Keputusan menaikkan suku bunga merupakan suara bulat para pejabat The Fed, yang mengatakan kemungkinan mereka akan kembali menaikan suku bunga secara bertahap dan melihat bagaimana kondisi perekonomian AS ke depannya.

Kebijakan suku bunga ultralow the Fed telah mendorong pasar saham AS lebih tinggi sejak krisis keuangan terjadi. Banyak investor mengatakan saham bisa terus menguat bahkan setelah Fed menaikan suku bunga karena ini menjadi tolak ukur keyakinan bank sentral terhadap perekonomian AS.

"Ada sejumlah besar penyembuhan di negeri ini. Menurut pendapat saya, perekonomian cukup kuat untuk menangani tingkat yang lebih tinggi," kata Michael Scanlon, Manajer Portofolio John Hancock Asset Management.

Bahkan menurut dia, akan terjadi kondisi yang lebih baik bagi pendapatan perusahaan di tahun depan, yang menjadi pertanda baik bagi pasar saham.

Di sisi lain, pasar saham di Eropa dan Asia ditutup untuk perdagangan ketika Fed merilis keputusannya. Stoxx Europe 600 naik 0,2 persen setelah rally 2,9 persen pada hari Selasa, gain terbesar dalam lebih dari dua bulan.(Nrm/Ndw)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya