Jokowi Sebut Kenaikan Suku Bunga The Fed Beri Kepastian

Kenaikan suku bunga bank sentral AS membantu kepastian kebijakan ekonomi RI ke depan.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 17 Des 2015, 13:19 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan sambutan saat Peringatan Hari HAM se-dunia 2015 di Istana Negara, Jakarta, Jumat (11/12). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menyambut baik langkah bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve/the Fed menaikkan suku bunga acuannya menjadi 0,25 - 0,50 persen.

Jokowi menuturkan, kenaikan suku bunga oleh the Fed ini menimbulkan kepastian bagi para pelaku pasar keuangan dan investor. Dengan begitu, ini akan membantu kepastian kebijakan ekonomi pemerintah Indonesia ke depan.

"Bagus itu (bunga naik), berarti sekarang sudah ada kepastian," tegas Jokowi di Hotel Pullman, Jakarta, Kamis (17/12/2015).

Berbagai paket kebijakan yang sudah dikeluarkan pemerintah RI dari paket 1-7 menjadi nilai tambah Indonesia. Kenaikan bunga the Fed tersebut membawa dampak positif bagi Indonesia.

‎"Ini efek positif buat kita, saya ikuti, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik, rupiah menguat, ditanggapi pelaku-pelaku keuangan ekonomi baik, sudah ada kepastian," tutur Jokowi.

Indeks harga saham gabungan (IHSG) bergerak positif menyambut keputusan bank sentral AS yang menaikkan suku bunga acuannya. Kenaikan IHSG sejalan dengan menguatnya Wall Street dan Bursa saham Asia.

Pada prapembukaan perdagangan saham, Kamis 17 Desember 2015, IHSG menguat 58,66 poin atau 1,131 persen ke level 4.542,12. Indeks saham LQ45 menguat 2,15 persen ke level 789,68. Seluruh indeks saham acuan kompak berada di zona hijau di awal sesi perdagangan.

IHSG terus menguat pada pukul 09.00 WIB, IHSG naik 60,37 poin atau 1,35 persen menjadi 4543,82. Ada 100 saham menguat sehingga mendongkrak IHSG ke zona hijau. Sementara 11 saham memerah dan 37 saham lainnya diam di tempat.

Penguatan IHSG juga ditopang aksi beli yang dilakukan investor asing sekitar Rp 179,4 miliar dan lokal Rp 243,3 miliar.

Sementara itu, rupiah dibuka menguat tipis 6 poin atau 0,04 persen ke level 14.064 per dolar AS dari penutupan perdagangangan Rabu 16 Desember 2015 di kisaran 14.070 per dolar AS. Dolar AS sempat melemah terhadap rupiah ke level 14.019 pada Kamis pagi. Hingga Kamis siang ini, rupiah bergerak di kisaran 13.999-14.064 per dolar AS.

Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), rupiah juga menguat terhadap dolar AS. Rupiah menguat 22 poin ke level 14.028 per dolar AS dari posisi 16 Dessember 2015 di kisaran 14.050 per dolar AS. (Yas/Ahm)*

 

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya