Idrus Marham: Jangan Cuma Setnov, Pejabat Gaduh Juga Harus Mundur

Setya Novanto resmi mundur dari jabatannya sebagai Ketua DPR RI, Rabu 16 Desember 2015.

oleh Silvanus Alvin diperbarui 17 Des 2015, 14:31 WIB
Sekjen Golkar Idrus Marham

Liputan6.com, Jakarta - Sekjen Golkar versi Munas Bali Idrus Marham meminta agar tidak hanya Setya Novanto saja yang mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Ketua DPR. Menurut dia, pejabat eksekutif yang membuat kegaduhan bangsa juga harus melepas jabatannya.

"Mestinya juga pejabat-pejabat yang menimbulkan kegaduhan di negeri ini. Sebelum diturunkan juga harus mengundurkan diri," kata Idrus, di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Kamis (17/12/2015).

Pernyataan ini, lanjut Idrus, bukan bertujuan untuk menyudutkan pihak mana pun. Namun, hal ini sebagai seruan moral agar‎ Indonesia tidak disibukkan dengan kegaduhan tak berarti.

"Kan siapa saja. Saya tidak menuduh. Kalau seandainya ada yang kerjanya hanya menimbulkan kegaduhan atau yang kerjanya hanya intrik-intrik, ngadu domba. Mundur saja lebih bagus dan bangsa ini akan bagus," tutur Idrus.

Setya Novanto resmi mundur dari jabatannya sebagai Ketua DPR RI, Rabu 16 Desember 2015. Wakil Ketua MKD Sufmi Dasco Ahmad membacakan surat pengunduran diri itu di dalam sidang MKD.

Menteri ESDM Sudirman Said pada Senin 16 November lalu melaporkan Ketua DPR Setya Novanto ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR atas dugaan pelanggaran etika. Sudirman melaporkan lantaran Setya diduga mencatut nama presiden dan wakil presiden terkait dengan perpanjan‎gan kontrak karya PT Freeport Indonesia.

Sementara, Ketua DPR Setya Novanto telah membantah tudingan tersebut. Dia mengaku tidak pernah bertemu dengan Sudirman Said. Namun dia mengaku pernah bertemu pejabat PT Freeport Indonesia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya