Liputan6.com, Jakarta - Di tengah ramainya pemberitaan pengunduran diri Setya Novanto sebagai ketua DPR, Presiden Joko Widodo atau Jokowi justru mengundang para komedian dan komika --sebutan bagi para stand up komedi-- dalam 2 hari ini.
Tim Komunikasi Presiden Ari Dwipayana mengatakan, kedatangan para pelawak dan komika bertujuan untuk mendengar berbagai aspirasi dan masukan dari kelompok seniman , komunitas, artis dan budayawan mengenai berbagai hal. Tidak hanya para pelawak, Jokowi nantinya juga mengundang komunitas atau kelompok masyarakat lainnya.
"Rencananya bertahap diundang ya. Kemarin komedian, sekarang stand up, besok mungkin seniman apa gitu. intinya mereka kan juga punya aspirasi dan input yang bisa diberikan pada presiden," ujar Ari di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis, (17/12/2015).
Baca Juga
Advertisement
Apakah kedatangan para pelawak tersebut juga sebagai upaya presiden untuk menghilangkan penat dan lelah mengurus berbagai persoalan negara?
"Enggak lah, tadi sangat serius. Mereka serius, presidennya lucu," kata Ari.
Dalam pertemuan itu, Jokowi bahkan sempat stand up comedy. Di hadapan komika, Jokowi bercerita pengalamannya saat pertama kali menjadi wali kota Solo.
Jokowi bercerita mengenai pengalamannya pertama kali memimpin upacara.
"Waktu itu kan diminta untuk memimpin upacara bendera, tentu sebagai inspektur upacara, presiden ingin dapat informasi apa sih yang harus dilakukan. Nah saat itu beliau, tahap pertama komandan upacara lapor, kembali ke tempat. Tapi ketika hormat, presiden enggak turun-turun tangannya, jadi peserta upacara bingung, karena presiden hormat enggak turun-turun," ucap Ari menirukan omongan Jokowi.
Komika yang awalnya terlihat serius, akhirnya dibuat terpingkal oleh cerita presiden tersebut. "Mereka serius-serius semua, presiden lucu," pungkas Ari.