Liputan6.com, Jakarta - Menurut data dari Similar Web, yang dikutip dari The Next Web, kunjungan terhadap situs web dewasa pada pertengahan kuartal pertama 2015 menyumbang 4,41 persen dari semua kunjungan situs web secara global. Jelas, angka itu terbilang besar.
Di Indonesia sendiri, entah sejak kapan tepatnya pengguna internet mulai mengenal situs web dewasa. Lebih lanjut, di antara kita setidaknya mungkin pernah mendengar adanya kasus asusila yang salah satu penyebabnya lantaran si pelaku mengakses konten di situs web dewasa.
Maka dari itu, tidak mengherankan jika pemerintah mengambil langkah tegas, sebagai bentuk antisipasi atas kasus demikian. Selain itu, sejumlah lembaga nonpemerintah pun giat mengampanyekan bahaya dari konten yang dikategorikan sebagai konten negatif.
Privasi
Perlu diketahui, situs-situs dewasa tidak jarang melacak penggunanya, seperti tindakan apa saja yang dilakukan dan tautan mana yang paling diminati. Tentu saja data yang dikumpulkan dari pelacakan ini akan digunakan untuk kepentingan tertentu, misalnya membuat profil pengguna.
Profil-profil ini biasanya digunakan terkait dengan pemasaran sebuah produk. Sebagai contoh, setelah profil seseorang diketahui, secara tidak sadar pengguna akan selalu menemukan iklan yang dianggap relevan dengan minatnya. Akan tetapi, hal yang lebih menakutkan adalah bahwa profil ini dapat digunakan untuk mengompilasi riwayat browsing si pengguna.
Jebakan dan penipuan
Di web bertebaran banyak penipu yang akan memanfaatkan keinginan pengguna yang tak terpuaskan akan konten berbayar dari situs dewasa. Konten berbayar itu biasanya sangat spesifik, termasuk kategori sangat khusus.
Saat pengguna terpikat oleh uji coba (trial) dengan harga murah atau bahkan gratis, langganan yang sejatinya penipuan ini secara otomatis akan memperbarui harganya hingga selangit. Tiba-tiba, pengguna akan dikagetkan dengan tagihan yang membengkak.
Malvertising
Malware advertising atau malvertising merupakan salah satu masalah yang lebih serius, yang mungkin ditemui ketika mengunjungi situs dewasa. Malvertising ini merayu pengguna melalui sebuah iklan, berbentuk banner, misalnya, untuk mengklik iklan tersebut.
Kontan, bukannya mendapat 'sesuatu' yang ditawarkan oleh iklan itu, yang terparah adalah klik tersebut malah 'memaksa' si pengguna untuk memasang program tertentu yang berbahaya bagi sistem komputer si pengguna.
Ransomware
Agak mirip dengan malvertising, ransomware juga melakukan trik licik yang sangat merugikan pengguna. Secara sederhana, ransomware mengunci komputer atau mengenkripsi file yang terinfeksi untuk mengelabui penggunanya. Tujuannya, agar si pengguna memberi uang tebusan, sehingga file yang 'tersandera' oleh ransomware itu dilepaskan.
Tidak jarang, ransomware menakut-nakuti si pengguna bahwa ia telah mengakses konten ilegal, dan kemudian si pembuat ransomware itu berperan seolah-olah sebagai otoritas, yang menjatuhkan denda kepada pengguna.
Peran pemerintah
Pada akhir kuartal kedua 2015, pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informasi, telah memblokir 814 ribu situs web yang terdiri dari berbagai jenis. Situs dewasa sendiri merupakan salah satu di antaranya.
Selain pemblokiran, pemerintah juga mempunyai program bertajuk Internet Sehat dan Aman. Program ini bertujuan untuk menyosialisasikan penggunaan internet secara sehat dan aman melalui pembelajaran etika berinternet secara sehat dengan melibatkan seluruh komponen masyarakat.
Program lain yang diusung oleh pemerintah adalah Trust Positif. Melalui program ini, masyarakat dapat secara aktif berpartisipasi melaporkan situs-situs web yang memuat konten negatif. Klik tautan ini untuk berpartisipasi.
(Why/Isk)
Situs Dewasa, Ancaman Nyata Berbalut Hiburan Semu
Kunjungan ke situs web dewasa pada pertengahan kuartal pertama 2015 menyumbang 4,41 persen dari semua kunjungan situs web secara global.
diperbarui 17 Des 2015, 20:03 WIBIlustrasi (cnnmoney.com)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
3 Pelaku Pengeroyokan yang Tewaskan Pelajar di Bandar Lampung Dibekuk, 2 Buron
Dosakah Suami jika Memberi Nafkah Selalu Kurang? Buya Yahya Menjawab
Inspirasi Model Rambut Pendek untuk Tampilan Modern dan Edgy 2025
Terungkap, Penyebab Kematian Balita di Jaktim Bukan karena Kekerasan Seksual
Inilah Negara-Negara yang Kini Tinggal Sejarah
Kaleidoskop 2024: Timnas Indonesia Ukir Tinta Emas, Lolos Ronde 3 Kualifikasi Piala Dunia hingga Juara Piala AFF Wanita Perdana
Bagaimana Sains Menjelaskan Fobia?
Cara Praktis Membuat Masker Lidah Buaya untuk Kulit Cantik dan Sehat
YLKI: Diskon Listrik 50 Persen Beri Manfaat untuk Daya Beli dan Pemulihan Ekonomi
5 Sikap Berkelas yang Harus Dimiliki Perempuan Dewasa
Timnas Indonesia vs Filipina: Shin Tae-yong Minta Dukungan Penuh Suporter Garuda
Baca Surah Al-Qur'an Ini, Bebas Siksa Kubur dan Dapat Syafaat di Hari Kiamat, Penjelasan Buya Yahya