Liputan6.com, Jakarta - Tak salah apabila Indonesia disebut salah satu pasar potensial untuk bisnis e-Commerce. Selain potensi jumlah penduduk yang besar, ternyata tidak sedikit orang Indonesia yang akan menambah jatah belanja ketika mendapat penghasilan lebih banyak.
Setidaknya, itulah yang berhasil ditemukan oleh Rakuten saat melakukan survei terhadap 500 responden dengan rentang umur 20-60 tahun.
"Dari sejumlah responden yang ditanya tentang kebiasaan berbelanja ketika memperoleh kenaikan pendapatan, 82 persen di antaranya mengaku akan menaikkan alokasi berbelanjanya," ungkap Yasunobu Hashimoto, Director PT Rakuten Belanja Online, saat acara Media Briefing Tren Belanja online jelang Natal dan tahun baru di Jakarta, Kamis (17/12/2015) kemarin.
Tak hanya itu, Hashimoto juga menambahkan bahwa dalam memutuskan untuk berbelanja online, orang Indonesia masih banyak mengandalkan informasi yang diperolehnya ketika menonton televisi dengan persentase mencapai 54 persen. Sementara rekomendasi dari orang terdekat menjadi pilihan kedua, yang disusul oleh situs belanja itu sendiri dan media sosial.
Baca Juga
Advertisement
Lebih lanjut, pria asal Jepang ini juga menerangkan, tren belanja online di Indonesia dipengaruhi jenis kelamin. Sebab, survei Rakuten menemukan bahwa ada perbedaan barang favorit yang dibeli melalui transaksi online antara pria dan wanita.
"Barang favorit yang dibeli konsumen pria melalui belanja online adalah smartphone atau tablet, sementara konsumen wanita lebih memilih produk fashion atau aksesori sebagai produk favorit," ujar Hashimoto.
Adapun produk fashion dan aksesori dipilih jadi barang favorit kedua yang dibeli melalui transaksi online oleh pria. Kemudian, disusul dengan pembelian tiket dan voucher.
Terakhir, smartphone dan tablet jadi pilihan terakhir bagi wanita dalam berbelanja online, setelah perlengkapan kosmetik dan mandi.
(Dam/Why)*