Liputan6.com, New York - Penggemar The Simpons bersukacita mengenang ketika, pada 17 Desember 1989, untuk pertama kalinya The Simpons menjadi tayangan 30-menit yang mandiri.
Dikutip New York Daily News, Jumat (18/12/2015), Matt Groening mengungkapkan telah menggunakan nama orangtuanya dalam kartun tersebut. Sementara nama Lisa dan Maggie, diambil dari nama anak-anak perempuannya.
Baca Juga
Advertisement
“Tapi bukan berarti tayangan itu menjadi otobiografi diriku. Kalau memang benar, berarti keluargaku sangat bermasalah,” katanya.
Kehadiran "The Simpons" dipandang akan berkembang sama besarnya seperti kartun "The Jetsons" yang terkenal. Penayangan The Simpsons dilakukan oleh Fox Broadcasting setelah mendapatkan durasi dalam jadwal tayang pada musim gugur. Acara itupun menempati prime time yang dulunya menjadi jam tayang "The Flinstones" pada tahun 1960'an.
Menurut Groening, kekuatan Simpsons berada pada kekonyolan yang diperlihatkan semasa kecil. Tokoh utama kenakalan adalah Bart, yang menjadi korban ayahnya yang cerewet bernama Homer.
"Kebanyakan humor tentang anak-anak adalah kekhawatiran dan trauma mereka yang ternyata sepele. Tapi aku ingat masa-masa kecilku namun aku tidak mengingat itu sebagai hal yang sepele," candanya.
Greoening menganggap masalah-masalah itu cukup terkenang untuk dibahas dalam strip komik mingguannya berjudul “Life in Hell” yang terbit di sejumlah surat kabar alternatif. Karya itu dibukukan ke dalam 4 jilid "Life in Hell" dan "Work is Hell".
Meski berurusan dengan permasalahan yang lebih dewas, namun Groening masih bisa melihat situasi tersebut bisa membuat kita merasa tidak berdaya seperti anak kecil. Katanya, “Dalam buku-bukuku, aku tertantang untuk melewati permasalahan dan kekecewaan yang kualami dalam hidup.”
Sejak kecil di Portland, Groening gemar menggambar. Baru pada 1980 ia mulai menulis strip komik "Life in Hell" setelah pindah ke Los Angeles. Dua tahun kemudian, Simpons perdana dalam acara "Tracey Ullman Show".
Sekali lagi, selamat ulang tahun, The Simpsons.
Dan sekarang, mari kita lihat apa yang terjadi ketika Homer Simpson bertemu dengan calon presiden AS untuk pemilu 2016 nanti, Donald Trump:
