Polisi Amankan Senjata Tajam dari Lapas Kerobokan

Senjata tajam yang ditemukan di Lapas Kerobokan tersebut antara lain samurai, pedang, pisau, tombak, celurit dan pisau.

oleh Dewi Divianta diperbarui 18 Des 2015, 14:58 WIB
Polresta Denpasar mengamankan berbagai jenis senjata tajam dari dalam Lapas Kelas IIA Kerobokan Denpasar, Kabupaten Badung. (Liputan6.com/Dewi Divianta)

Liputan6.com, Denpasar - 2 Orang tewas dan 1 luka terluka dalam bentrok yang terjadi di Lapas Kelas II A Kerobokan Bali. Pascabentrok tersebut, Kepolisian Resor Kota (Polresta) Denpasar mengamankan berbagai jenis senjata tajam dari dalam Lapas Kelas IIA Kerobokan Denpasar, Kabupaten Badung.

Senjata tajam itu diambil dan diamankan sebagai barang bukti bentrok antar-ormas dalam lapas terbesar di Bali itu. Senjata tajam tersebut antara lain samurai, pedang, pisau, tombak, celurit dan pisau.

Kapolresta Denpasar, Komisaris Besar Anak Agung Made Sudana mengaku heran benda-benda tersebut bisa berada di lapas.

"Itulah yang kita pertanyakan. Kok bisa masuk yang seperti itu," kata Sudana di Denpasar, Jumat (18/12/2015).

Polresta Denpasar mengamankan berbagai jenis senjata tajam dari dalam Lapas Kelas IIA Kerobokan Denpasar, Kabupaten Badung. (Liputan6.com/Dewi Divianta)

Menurut dia, senjata tajam itu diamankan dari Blok C dan Blok D, lokasi yang dihuni oleh 2 ormas berbeda yang terlibat bentrok.

"Ada banyak yang kita amankan dari Blok C dan D. Kita siagakan anggota di pos-pos. Ada 10 orang yang kita tangkap. Semuanya napi yang menghuni sel blok C," kata Sudana.

Polresta Denpasar mengamankan berbagai jenis senjata tajam dari dalam Lapas Kelas IIA Kerobokan Denpasar, Kabupaten Badung. (Liputan6.com/Dewi Divianta)

Kronologi

Sebelumnya, bentrok terjadi di antara napi sekitar pukul 15.00 WIB dalam lapas. 2 Orang meninggal dunia pada kejadian itu.

Selanjutnya, bentrok melebar ke luar lapas. Massa dari luar lapas merangsak masuk. Sugeng menduga penghuni lapas menghubungi rekannya di luar lapas untuk meminta bantuan.

"Ada massa dari luar. Ada yang memberi tahu menelepon keluar sehingga datang massa. Diredam situasi bisa dikembalikan. Massa bisa kembali," urai Sugeng.

Pada saat 2 kelompok di luar hendak kembali ke basecamp-nya, mereka rupanya bertemu di Jalan Teuku Umar, Denpasar. "Terjadi bentrok sekitar pukul 18.00 WITA. 2 Korban tewas pada bentrok di Teuku Umar yakni atas nama Ketut Budiarta dan Mister X, karena tidak ada KTP-nya," kata dia.

"Korban luka tiga orang yakni Ferdian, Suryata dan Wayan Sudarsana," tambah Sugeng.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya