Liputan6.com, Jakarta - Kehadiran Sony Experia Z5 Premium bulan September lalu, membawa babak baru dalam teknologi layar smartphone. Sebab, smartphone asal Jepang tersebut menjadi ponsel pertama yang menggunakan teknologi 4K untuk layarnya.
Oleh karena itu, beberapa analis pun memprediksi bahwa ke depannya tren penggunaan teknologi layar 4K di smartphone akan semakin marak.
Kendati masih sebatas rumor, nyatanya dua vendor asal Korea Selatan yaitu LG dan Samsung sudah menuturkan bahwa tidak ada rencana mengikuti jejak Sony dalam waktu dekat, paling tidak sampai 2016.
Berdasarkan informasi dari beberapa sumber di Korea Selatan, dua perusahaan kenamaan tersebut dikabarkan tidak tertarik untuk menggarap teknologi layar 4K untuk smartphone. Masih banyaknya kendala terkait teknologi layar 4K di smartphone disebut jadi alasan dua perusahaan itu.
Baca Juga
Advertisement
Salah satu pertimbangan kedua perusahaan tersebut adalah penggunaan layar 4K di smartphone menyebabkan overheating dan mengurangi kapasitas baterai dengan cepat. Selain itu, minimnya konten 4K di pasaran dan permintaan layar 4K yang belum tinggi oleh manufaktur lain menjadi alasan kuat.
Bahkan, mengutip informasi dari laman GSM Arena, Minggu (20/12/2015), kedua perusahaan itu lebih memilih menggunakan teknologi layar QHD.
Hal ini dilakukan sebab peningkatan kejelasan di outdoor, kecerahan, dan efisiensi daya lebih jadi prioritas saat ini. Terlebih, biaya produksi yang juga lebih murah ketimbang layar 4K.
Namun, perlu diketahui bahwa tidak tertutup kemungkinan bahwa pilihan ini dapat berubah di lain waktu. Apalagi informasi ini sendiri belum dikonfirmasi langsung oleh LG dan Samsung.
(Dam/Isk)