Liputan6.com, Makassar - Hujan deras 2 hari berturut-turut di Kota Makassar, Sulawesi Selatan mengakibatkan 350 lebih rumah warga di Kelurahan Batua, Kecamatan Manggala digenangi air setinggi hampir 1 meter.
Menurut warga, banjir semakin parah karena adanya kiriman air dari Panakkukang."Hujan 2 jam, rumah sudah tidak kelihatan. Ke sumur saja tingginya sudah sepinggang, apalagi hujan deras tingginya bisa mencapai leher," ungkap warga Makassar Suraeni, seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Sabtu (19/12/2015).
Advertisement
Sementara itu, 150 rumah lainnya di Kelurahan Tello Baru yang bersebelahan dengan Kelurahan Batua juga mengalami banjir setinggi lutut orang dewasa.
2 Kelurahan ini memang rawan banjir karena tempat pemukiman warga dahulunya rawa. Agar tetap bertahan meski banjir melanda, sebagian warga sengaja membuat rumah panggung.
Namun untuk sejumlah warga, banjir di 2 kelurahan di Makassar ini justru dimanfaatkan untuk mencari ikan.
Kondisi sama juga terjadi Di Madiun, Jawa Timur. Banjir yang datang secara tiba-tiba di Desa Tempursari, Kecamatan Wungu membuat puluhan rumah warga terendam air banjir setinggi lutut orang dewasa.
Di sejumlah titik kendaraan roda 2 maupun 4 tidak bisa melintas karena ketinggian air mencapai 2 meter.
Untuk membantu mengevakuasi warga yang sakit atau perabot rumah tangga, sejumlah anggota dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Kabupaten Madiun bersama Tagana dan anggota TNI langsung diturunkan ke lokasi.
Berdasarkan data sementara BPBD Kabupaten Madiun, banjir telah merendam puluhan rumah warga di 7 RT, Desa Tempursari. Air banjir merupakan kiriman dari lereng Gunung Willis yang beberapa jam sebelumnya diguyur hujan lebat.