Dubes RI untuk Hungaria Rayakan Natal Bareng Anak Tunadaksa

Direktur dari Institusi Penyandang Tunadaksa Budapest, Viktoria Varga Nemeth mengakui perayaan Natal ini lebih bermakna.

oleh Liputan6 diperbarui 19 Des 2015, 10:15 WIB
Sebuah pohon natal yang cantik telah terpasang di Emporium Pluit Mall, Jakarta Utara, Jumat (11/12/2015). Menyambut natal dan tahun baru 2016, Emporium Mall Pluit menyajikan aneka acara untuk menghibur para pengunjung. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Budapest - Dubes RI di Budapest, Hungaria, Wening Esthyprobo merayakan perayaan Natal bersama anak-anak tunadaksa. Perayaan ini diselenggarakan sebagai bentuk kepedulian dan rasa kasih sayang seorang ibu kepada mereka yang memerlukan perhatian khusus di Hungaria.

Perayaan Natal ini dimeriahkan dengan penampilan tim kebudayaan dari KBRI Budapest, dengan pertunjukkan Rindik Bali.

"Penampilan tari Bali serta menyanyikan lagu-lagu rohani bersama anak-anak dan seluruh staf institut," ujar staf Penerangan Sosial Budaya (Pensosbud) KBRI Budapest, Yudhi Gunawan, seperti dikutip dari Antara, Sabtu (19/12/2015).

Direktur dari Institusi Penyandang Tunadaksa Budapest, Viktoria Varga Nemeth mengakui perayaan Natal yang dilangsungkan Jumat 18 Desember 2015 waktu setempat itu terasa lebih bermakna dengan kehadiran Dubes untuk Hungaria, Wening Esthyprobo.

Pihak institusi pun mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada KBRI Budapest yang menghadiahkan kado Natal, berupa 2 unit alat bantu terapi pendengaran bagi anak-anak penyandang cacat.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Distrik XV Budapest, Angela Nemeth, dalam sambutannya merasakan kegiatan yang dilakukan KBRI Budapest menunjukan kepedulian antar umat beragama yang tinggi.

Pada kesempatan itu, Wening Eshtyprobo juga menjelaskan perayaan Natal di Indonesia selalu dilakukan dengan penuh semarak. Meski lebih dari 88 persen penduduknya mayoritas beragama Islam.

Menurut Wening, kerukunan umat beragama di Indonesia telah terjalin dengan baik terbukti di Ibu Kota Jakarta, Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral bersebelahan dan apabila perayaan agama Islam, maka kendaraan jemaahnya ikut parkir di halaman Gereja Katedral. Begitu pun sebaliknya.

Selain itu, arsitek Masjid Istiqlal adalah Frederich Silaban yang merupakan seorang nonMuslim.

Sesuai dengan semboyan 'Indonesia Unity in Diversity', kunjungan ini mencerminkan semangat kebersamaan dan kemanusiaan yang dituangkan dalam bentuk merayakan dan berbagi kasih dengan masyarakat Hungaria. Dalam hal ini bersama anak-anak yang memiliki kebutuhan khusus.

Saksikan video menarik lain berikut ini.

 

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya