Mbah Surip Meninggal Saat Berjaya

Kepergian Mbah Surip yang cukup cepat disaat berjaya dengan miliaran rupiah menghampirinya seolah mengingatkan kita tidak ada yang kekal di dunia ini.

oleh Liputan6 diperbarui 04 Agu 2009, 18:55 WIB
Liputan6.com, Jakarta: Mbah Surip alias Urip Achmad Aryanto memang hanya Tuhan izinkan untuk menikmati sukses sesaat. Perjuangan puluhan tahun yang akhirnya membuahkan hasil miliaran rupiah tidak dinikmatinya. Ajal lebih dulu menjemput pria kelahiran Mojokerto, Jawa Timur, 60 tahun silam itu, Selasa (4/8).

Kuat dugaan, pelantun Tak Gendong ini meninggal akibat kelelahan. "Mungkin pola makan yang tidak teratur sementara jadwal si mbah ini yang begitu padat," kata Moenir Rahmat, produser eksekutif Playlist SCTV [baca: Mbah Surip Meninggal Diduga Kecapaian].

Kapan ajal datang memang tidak ada yang tahu. Kematian itu begitu dekat. Kematian Mbah Surip seolah mengingatkan kita tidak ada yang abadi. Kekayaan, ketenaran, bahkan keangkuhan tak mampu menghentikan maut. Hanya kesalehan yang akan dibawa mati.

Mengenang Mbah Surip sedikit banyak mengingatkan kita pada Gombloh, musisi yang juga kelahiran Jawa Timur. Pelantun hits Di Radio ini juga selalu tampil bersahaja. Dia juga meninggal akibat berbagai penyakit yang dideritanya. Sama-sama nyentrik. Sama sama mendedikasikan diri untuk musik. Itulah Gombloh. Inilah Mbah Surip. Selengkapnya saksikan video berita ini.(BOG/AND)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya