Liputan6.com, Jakarta - Di pengujung 2015, Jakarta dikejutkan oleh sebuah poster acara. Bukan sembarang acara yang terpampang di poster ini, melainkan sebuah hajatan pesta seks yang terpampang jelas dalam poster tersebut.
Tampilan poster sangat menggoda mata. Dalam poster, tertera tulisan Like My Style? Sex Party Breaking Seal dengan latar belakang perempuan berpakaian renang serta berbikini.
Acara tersebut rencananya dilaksanakan pada 24 Desember 2015. Tempatnya pun tak main-main, yaitu di Hotel Ritz Carlton yang terkenal sebagai salah satu hotel premium di Ibu Kota. (Baca bantahan Ritz Carlton: Pesta Seks 24 Desember, Ini Penjelasan Ritz Carlton)
Selain itu, acara yang mematok harga tiket sebesar Rp 2,2 juta ini diduga mendapat sponsor dari sejumlah perusahaan. Di antaranya produsen bir dan alat kontrasepsi.
Untuk mengetahui kebenaran acara tersebut, Liputan6.com mencoba menghubungi nomor kontak yang tertera pada poster. Namun saat dihubungi, nomor tersebut sedang tidak aktif.
Sementara itu, pihak Guinness memberikan klarifikasi. Produsen bir hitam asal Irlandia ini membantah pihaknya berhubungan dengan acara tersebut.
"Guinness dalam bentuk apa pun tidak terkait, tidak berhubungan, tidak mengetahui, dan tidak pernah menyetujui kegiatan tersebut," kata General Manager PR Iris Worldwide Indonesia, Sisi Suhardjo, dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com.
Baca Juga
Advertisement
Pesta Bikini
Kegiatan serupa juga sempat menghebohkan media sosial. Acara bertema Splash After Class itu disebut-sebut mengajak siswa-siswi SMU di Jakarta untuk berpesta, sebagai ungkapan kegembiraan setelah melewati Ujian Nasional (UN).
Pesta tersebut mengajak peserta untuk menggunakan dress code pakaian musim panas dan bikini. Rencananya, acara digelar pada 25 April 2015 di area kolam renang lantai 6 Hotel Media and Towers, Jalan Gunung Sahari Raya No 3, Jakarta Pusat.
Acara tersiar di media sosial dan pengunggah video Youtube pada Rabu 22 April. Tak lama diunggah iklan yang berupa flyer itu, langsung geger diperbincangkan para onliner di Twitter. Pro kontra pun muncul.
Sebagian banyak onliner mengkritisi acara yang jauh dari nilai-nilai budaya ketimuran itu. Apalagi acara tersebut akan diikuti kaum pelajar. Bahkan, acara yang akan dimulai pukul 22.00 WIB itu sudah tercantum sejumlah nama-nama sekolah yang akan mengikuti.
Setelah menuai kontroversi, iklan yang juga berbentuk video itu hilang dari Youtube. Bahkan acara tersebut langsung dibatalkan oleh penyelenggara event organizer Divine Production.