VIDEO: Profil Pesawat T-50i Golden Eagle TNI AU

Pesawat T-50i milik TNI Angkatan Udara yang jatuh pagi tadi di kawasan Lanud Adi Sutjipto, Yogyakarta, terbilang canggih.

oleh Liputan6 diperbarui 20 Des 2015, 19:24 WIB
Pesawat T-50i milik TNI Angkatan Udara yang jatuh pagi tadi di kawasan Lanud Adi Sutjipto, Yogyakarta, terbilang canggih.

Liputan6.com, Jakarta - Pesawat T-50i milik TNI Angkatan Udara yang jatuh pagi tadi di kawasan Lanud Adi Sutjipto, Yogyakarta, terbilang canggih. Pesawat itu pun terhitung masih baru karena dibeli dari negara pembuatnya, Korea Selatan pada 2013 lalu.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Minggu (20/12/2015), T-50i Golden Eagle adalah pesawat latih berkecepatan tinggi atau supersonik. Pesawat ini dikembangkan bersama oleh Korean Aeropspace Industries, Korea Selatan dengan bantuan pabrikan pesawat Lockheed, Amerika Serikat.

Kolaborasi kedua manufaktur itu juga menghasilkan pesawat T-50 LIFT, sebagai varian pesawat serang ringan. Varian yang lebih canggih adalah FA-50.

T-50i semula dimaksudkan untuk melatih dan mempersiapkan pilot bagi pesawat F-16.

T-50i dipersenjatai antara lain rudal udara ke udara pencari panas AIM-9 Sidewinder, yang dipasangkan di ujung sayap. Pesawat ini juga bisa membawa senjata udara ke darat seperti AGM-65 Maverick. 3 Tangki bahan bakar minyak eksternal bisa dipasang di pesawat ini.

T-50i pertama kali mengangkasa pada 20 Agustus 2002 dan mulai diperkenalkan pada 22 Februari 2005. Pengguna utama pesawat ini adalah Angkatan Udara Korea Selatan.

TNI Angkatan Udara membeli T-50i pada masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Tahun 2013 lalu, pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pertahanan membeli satu skadron pesawat ini dari Korea Selatan untuk TNI AU dan ditempatkan di skadron udara 15 Lanud Iswahjudi, Madiun.

Harga per unit T-50i adalah 22 juta dolar Amerika atau sekitar Rp 308 miliar.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya