Liputan6.com, Jakarta - Gempa 6,1 SR mengguncang Tarakan, Kalimantan Timur pada pukul 01.47 WIB. Tak hanya rumah yang bergoyang, ruko yang berdiri kokoh pun tak mampu menahan getaran lindu tersebut.
"Ruko goyang, padahal ini ruko paku buminya mencapai 16 meter," ujar warga Tarakan, Delvi Zuhendri saat dihubungi Liputan6.com dari Jakarta, Senin (21/12/2015) dini hari.
Delvi menuturkan, banyak warga berhamburan keluar saat gempa terjadi. Goyangannya yang cukup lama membuat mereka terbangun dari lelapnya tidur.
"Gempanya sekitar 1 menitan. Saya lagi tertidur lelap sampai bangun kaget saking besarnya getaran gempa. Bahkan ada kompor yang sedang digunakan memasak terbalik. Tapi untungnya tidak terjadi kebakaran," ucap pria alumni PERSIS Bangil, Jawa Timur, tersebut.
Baca Juga
Advertisement
Saat terjadi gempa, Tarakan dalam kondisi gelap gulita lantaran listrik dari PLN telah mati. Delvi mengaku belum dapat memastikan terkait adanya bangunan yang roboh akibat digoyang lindu tersebut.
"Sekarang kondisi udah normal lagi. Lampu PLN sudah kembali menyala. Warga sudah masuk ke rumah masing-masing. Bangunan yang roboh belum tahu ada atau tidak. Mungkin itu akan ketahuan besok pagi," tukas Delvi.
Berdasarkan informasi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melalui laman bmkg.go.id, gempa mengguncang Tarakan pada Senin (21/12/2015) pukul 01.47 WIB. Gempa berkedalaman 10 kilometer.
Koordinat gempa berada pada 3.61 Lintang Utara-117.67 Bujur Timur Selatan. Sedangkan lokasi gempa berjarak 29 km Timur Laut Tarakan, Kalimantan Timur.
Sejauh ini belum ada informasi mengenai dampak gempa. Kendati demikian, BMKG menginformasikan gempa tak berpotensi menimbulkan gelombang tsunami.
"Tidak berpotensi tsunami," demikian BMKG.